Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turun Bobot 34 kg dalam 9 Bulan karena Plant-Based Diet, Mau Coba?

Kompas.com, 24 Juni 2020, 09:56 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada awal 2019, Bella Decembre (29) mencapai bobot terberatnya di 95 kg. Di waktu yang sama, ia juga baru saja bercerai dengan suaminya setelah enam tahun bersama.

Begitu banyak masalah yang dihadapi perempuan asal Orlando, Florida saat itu hingga ia tak menyadari bahwa berat badannya terus bertambah.

Bella baru menyadarinya ketika pada suatu hari ia bercermin dan kaget melihat ukuran tubuhnya yang begitu besar.

Pada titik itulah ia mulai mencoba mengubah pola hidupnya menjadi lebih sehat. Anak-anaknya menjadi motivasi untuk mengubah hidupnya menjadi lebih baik.

Setelah melakukan sejumlah riset, Bella memutuskan untuk menjalani plant-based diet atau diet nabati. Plant-based diet sendiri merupakan pola makan dengan sumber nabati sebagai makanan pokok.

Mereka yang menjalani plant-based diet kebanyakan menghindari konsumsi daging, tapi mereka sebetulnya tidak dibatasi untuk makan daging. Plant-based diet fokus mengonsumsi lebih banyak makanan berbasis nabati atau dari tumbuh-tumbuhan.

Baca juga: Alasan Mark Wahlberg Mulai Jalani Diet Plant Based

Memangkas konsumsi daging dan susu membawa perubahan besar bagi Bella. Tak hanya menurunkan bobotnya dalam jumlah signifikan, tetapi juga membuat tampilan kulitnya lebih sehat dan menambah motivasi hidupnya.

Seiring berjalannya waktu, ia semakin serius mengganti daging dengan opsi-opso protein lainnya.

Berikut contoh menu yang dikonsumsi Bella dalam sehari:

  • Sarapan: smoothie dengan roti panggang alpukat.
  • Makan siang: sandwich sayuran.
  • Camilan: semangkuk buah.
  • Makan malam: steak kol dan mashed potato, saus daging, asparagus, dan jus segar.
  • Makanan penutup: es krim vegan pisang dan kenari.

Rutinitas olahraga yang dijalani Bella sebetulnya cukup sederhana. Ia hanya jalan kaki secara rutin dan menambah durasinya satu atau dua kali seminggu ketika jadwalnya tidak terlalu padat.

Dalam sembilan bulan, ia berhasil menurunkan bobot hingga hampir 35 kg.

Ketika secara fisik bobotnya tampak menyusut cukup banyak, Bella merasa dirinya juga perlu pemulihan dari dalam.

"Ketika kamu memulai perjalanan penurunan berat badan, kamu mungkin berpikir ketika bobotmu sudah turun, maka tugasmu selesai."

"Padahal, tidak begitu. Pola pikirmu harus bertransisi dari menurunkan berat badan sebagai pencapaian, menjadi perubahan gaya hidup," katanya.

Bella mulai membagikan perjalanannya pada orang lain dan berusaha keras tidak membiarkan "makanan jahat" masuk ke dalam tubuhnya.

Ia punya moto: makan sehat, tetap aktif dan terberkahi.

Menurutnya, penurunan berat badan akan lebih mudah ketika ia berhenti memandangnya sebagai target akhir, melainkan fokus menjadi seseorang yang baru.

"Aku harus memikirkan proses menjadi individu yang lebih sehat, bukan mengejar target angka timbangan tertentu," kata dia.

Baca juga: Alasan Pandji Pragiwaksono Jalani Plant Based Diet di Usia 40

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau