Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 24 September 2020, 11:12 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com— Selain rutin mencuci tangan untuk mencegah penularan Covid-19, masker kain yang kita pakai sehari-hari juga harus rajin dicuci. Memakai masker yang kotor ternyata dapat memicu gangguan kesehatan.

Selain jerawat di dagu, beberapa orang diketahui menderita sakit tenggorokan setelah memakai masker untuk jangka waktu yang lebih lama dan tidak mencucinya.

Jadi, jika kamu telah meninggalkan masker di dalam mobil, memakainya berulang kali, ada risiko besar menderita sakit tenggorokan.

Dokter pengobatan keluarga Neha Vyas, MD, menjelaskan mengapa sakit tenggorokan terjadi dan bagaimana masker kotor yang penuh kuman dan beberapa variabel lain yang dapat menyebabkannya.

Baca juga: Masker Scuba Hanya Beri Keamanan Semu

Apa penyebab sakit tenggorokan dan apakah orang-orang tertentu lebih sering mengalaminya?

“Sakit tenggorokan bisa disebabkan oleh virus, bakteri, atau penyebab iritasi lingkungan. Bisa juga disebabkan oleh ketegangan vokal (terlalu banyak menggunakan suara), udara kering, atau kondisi yang disebut refluks gastroesofageal, atau Gerd, ”kata Vyas.

Siapa pun bisa mengalami sakit tenggorokan, tetapi orang dengan sistem kekebalan yang lemah, penderita alergi dan mereka yang pekerjaannya menggunakan suara keras mungkin sangat rentan terhadapnya.

Ilustrasi penumpang pesawat memakai masker selama penerbangan.SHUTTERSTOCK/Thanakorn.P Ilustrasi penumpang pesawat memakai masker selama penerbangan.

Mengapa kita bisa sakit tenggorokan setelah memakai masker dalam waktu lama?

“Pemakai masker sering kali membuat orang harus berbicara lebih keras agar bisa didengar orang lain. Ini dapat menyebabkan ketegangan vokal, ”kata Dr. Vyas.

“Di sisi lain, mungkin dari virus atau kuman yang berada di dalam masker yang tidak bersih, baik karena sering digunakan tanpa dicuci atau sering dilepas dengan tangan yang tidak bersih.” 

Memakai masker kotor membuat kita menghirup bakteri atau virus yang mungkin terperangkap di dalam masker kotor tersebut.

Baca juga: Saat Radang Tenggorokan, Makan Apa yang Boleh dan Tidak Boleh?

Selain rutin mencuci masker, apa lagi yang bisa kita lakukan untuk mencegah sakit tenggorokan?

“Cobalah untuk membatasi berapa kali kamu menyentuh atau melepas masker,” kata Dr. Vyas.

Dan ketika kita perlu melepas masker, pastikan tangan bersih.

Vyas mengatakan sakit tenggorokan dapat diobati dengan semprotan tenggorokan atau tablet hisap yang dijual bebas.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau