KOMPAS.com— Memakai masker memang hal yang wajib dilakukan selama pandemi ini, tetapi tidak semua masker kain bisa memberi perlindungan dari paparan patogen, terlebih yang bahannya tipis seperti "scuba" dan "buff".
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito beberapa waktu lalu mengatakan bahwa kedua jenis masker itu kurang efektif menangkal virus corona.
" Masker scuba atau buff adalah masker dengan satu lapisan saja dan terlalu tipis, sehingga kemungkinan untuk tembus lebih besar," ujar Wiku, seperti diberitakan Kompas.com.
Wiku menyebutkan, masker scuba biasanya mudah ditarik ke leher sehingga penggunaannya menjadi tak efektif sebagai pencegahan.
PT Kereta Commuter Indonesia juga telah melarang penggunaan masker scuba dan buff bagi penumpang yang akan menaiki kereta commuter.
Kendati begitu, masih banyak masyarakat yang tetap memilih masker scuba karena dinilai elastis dan tidak membuat napas menjadi sesak.
Baca juga: PT KCI Nilai Masker Scuba Tak Efektif, Ini Penjelasan Pakar
Praktisi klinis dan relawan Covid-19, dr.Muhamad Fajri Adda'i, menjelaskan, masker scuba dan buff hanya memberi keamanan semu bagi pemakainya.
“Kita merasa nyaman, ternyata masker ini malah tidak menyaring droplet. Bisa saja outbreak di kantor atau di berbagai tempat terjadi karena pemakaian masker yang tidak benar,” ujar Fajri dalam Elshinta News and Talk bertema “Tidak Semua Masker Kain Aman?”, Kamis (17/9/2020).
Fajri menyarankan agar masyarakat tak lagi menggunakan masker jenis ini untuk beraktifitas dan bertemu banyak orang.
“Kalaupun dipakai bisa dilapisi dengan masker yang lain, misalkan katun, itu lebih bagus lagi, jadi lebih tebal,” kata Fajri.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan