Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/04/2024, 12:22 WIB
Chrisstella Efivania Rosaline,
Wisnubrata

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kain tenun terdapat di sejumlah daerah di Indonesia, bahkan menjadi bagian tradisi bagi sebagian masyarakat. 

Tak hanya diperuntukkan sebagai pakaian, kain tenun juga bisa digunakan sebagai fungsi sosial, agama, estetika, bahkan aspek-aspek lain dalam kehidupan. 

Baca juga: 14 Jenis Ulos, Kain Kebanggaan Suku Batak

Baca juga: Ulos: Pengertian, Sejarah, dan Jenis-jenisnya

Terdapat dua kain tenun yang biasanya digunakan dalam acara pernikahan adat Batak, yakni kain ulos dan kain songket

Lantas, apa perbedaan dari kedua kain tersebut?

Perbedaan kain ulos dan songket

Pemilik dari butik Galeri Fine Partonun, Fine Irazona (kiri) saat menunjukkan salah satu kain ulos dan dress dengan motif ulos yang dijual oleh Fine Partonun.KOMPAS.com/CHRISSTELLA EFIVANIA ROSALINE Pemilik dari butik Galeri Fine Partonun, Fine Irazona (kiri) saat menunjukkan salah satu kain ulos dan dress dengan motif ulos yang dijual oleh Fine Partonun.

Kedua kain ini mempunyai perbedaan yang cukup spesifik dan bisa dilihat secara kasatmata. 

Biasanya kain songket warnanya lebih variatif, mulai dari warna pastel hingga warna yang pop up sekalipun, seperti ungu, pink fanta, dan kuning. 

Adapun ulos biasanya berwarna gelap, seperti merah, hitam, ungu burgundy, ataupun biru gelap. 

Menurut owner sekaligus desainer butik spesialis baju pengantin adat Batak, Galeri Fine Partonun, Fine Irazona (41), kedua kain ini jelas berbeda secara peruntukan. 

Baca juga: Wastra Batik, Tenun dan Songket Melayu Bakal Tampil di NYFW 24/25

“Kalau songket itu yang dipakai sebagai hiasan perempuan atau laki-laki. Kalau menikah, biasanya dipakai di bahu. Jadi hiasan aja. Tapi kalau ulos, kain ini tuh dulu sebagai ‘abit’, atau baju yang menutup badan,” jelas Fine kepada Kompas.com saat diwawancarai di butiknya yang berada di wilayah Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (22/4/2024). 

Fine menjelaskan, ulos pun berfungsi sebagai kain yang dipakai untuk acara-acara adat, biasanya untuk tradisi Mangulosi. 

“Ulos itu biasanya digunakan untuk acara adat, untuk simbolis tanda kasih dari orangtua kepada pengantin, atau biasanya juga dipakai untuk tanda kasih untuk orangtua pengantin, atau bisa juga kalau ada yang ulang tahun,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com