Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Hubungan Obesitas, Peradangan Otak, dan "Hobi" Makan Banyak

Kompas.com - 14/10/2020, 13:57 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Eat This

KOMPAS.com - Obesitas, atau kelebihan berat badan merupakan salah satu masalah kesehatan yang dialami banyak orang di seluruh dunia.

Para ahli memprediksi, jumlah penderita obesitas akan semakin banyak dalam beberapa tahun ke depan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun memperkirakan jumlah penderita obesitas akan mencapai 70 juta jiwa di tahun 2025 mendatang.

Baca juga: Alasan Orang Obesitas Berisiko Alami Gejala Parah Covid-19

Yang mengejutkan, angka 70 juta jiwa yang disebutkan WHO semuanya adalah anak-anak.

Lalu, adakah cara untuk memperkirakan kemungkinan obesitas pada anak?

Berdasarkan hasil penelitian terbaru yang memprediksi obesitas pada anak-anak, terungkap pola makan yang buruk dan penambahan berat badan saling berkaitan.

Artinya, semakin banyak makanan tidak sehat yang dikonsumsi, maka semakin besar pula keinginan untuk mengonsumsi makanan tidak sehat.

Semua itu, bisa terlihat dari skrining magnetic resonance imaging atau MRI otak.

Hasil riset yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences meneliti hubungan antara peradangan dan obesitas.

Para peneliti meninjau sekumpulan data dari 11.000 anak sebagai responden.

Baca juga: Biasakan Anak Sarapan demi Terhindar dari Obesitas

Hal tersebut dilakukan dengan menggunakan teknik pencitraan otak untuk menganalisis kepadatan sel di wilayah otak yang terlibat dalam motivasi penghargaan dan perilaku makan.

Ditemukan, semakin besar konsentrasi sel-sel yang dianggap mewakili peradangan di otak, lingkar pinggang anak juga semakin membesar.

Kepadatan sel atau peradangan saraf yang terkait ukuran lingkar pinggang anak bukan cuma menandakan obesitas.

Sebab, data itu juga dapat memperkirakan kenaikan berat badan anak di masa depan.

"Temuan yang lebih mengesankan adalah, kepadatan sel di wilayah otak bisa memperkirakan peningkatan lingkar pinggang dan indeks massa tubuh pada satu tahun ke depan."

Halaman:
Sumber Eat This
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com