Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 17 Desember 2020, 07:25 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Time

KOMPAS.com - Di bulan November, Moderna dan Pfizer melaporkan vaksin Covid-19 buatan mereka mempunyai tingkat keefektifan 95 persen untuk melindungi dari virus.

Hal ini membawa secercah harapan setelah dunia dilanda pandemi delapan bulan lamanya.

Ada pula anggapan bahwa kemunculan vaksin merupakan penanda awal dari akhir pandemi, dan masyarakat mulai membayangkan situasi kembali normal dan bisa merayakan liburan seperti dulu.

Namun, pakar kesehatan masyarakat mengingatkan bahwa vaksin Covid-19 bukan obat ampuh yang sesuai harapan setiap orang.

Di samping itu, adanya vaksin bukan serta-merta kita dapat meninggalkan langkah-langkah pencegahan virus seperti menjaga jarak, mencuci tangan, atau memakai masker.

Baik Moderna dan Pfizer melaporkan vaksin buatan mereka memiliki tingkat efektif 94,5 persen dan 95 persen. Namun, keampuhan vaksin keduanya masih dipertanyakan.

Pasalnya, keefektifan vaksin tersebut mengacu pada kemampuan vaksin untuk melindungi dari penyakit Covid-19, bukan terhadap segala infeksi virus.

Kedua uji coba ketat pengujian vaksin dirancang untuk mengukur penyakit Covid-19.

Orang yang diuji coba secara acak diberikan vaksin atau plasebo, kemudian diminta melaporkan gejala Covid-19 yang mereka alami, seperti demam, batuk, sesak napas atau nyeri otot.

Para peneliti studi kemudian menentukan apakah akan menguji mereka atau tidak.

Apabila orang yang secara sukarela diuji positif terinfeksi virus, mereka tercatat sebagai kasus Covid-19 yang dikonfirmasi.

Kemudian, para peneliti akan melihat kelompok kasus Covid-19 dan membandingkan antara jumlah orang yang divaksinasi dengan jumlah orang yang mendapatkan plasebo.

Artinya, orang yang divaksinasi belum tentu kebal terhadap infeksi virus, namun cenderung mengalami gejala yang lebih sedikit dan tidak sakit seperti orang-orang yang tidak mendapat vaksin.

Hal itu masih jauh lebih baik ketimbang terinfeksi virus corona dan kemudian dirawat di rumah sakit, di mana pasien akan memerlukan perawatan intensif dan ventilator untuk bernapas.

Semakin banyak orang yang dapat mengalami gejala lebih ringan dan pulih di rumah, akan semakin sedikit beban pada sistem perawatan kesehatan dan paparan virus pada petugas kesehatan.

Baca juga: Perkembangan Terbaru Vaksin Corona, Munculkan Banyak Harapan

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau