Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puasa Mutih, Tradisi Pengantin Jawa yang Dijalankan Aurel Hermansyah

Kompas.com, 29 Maret 2021, 13:35 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Puasa mutih menjadi salah satu tradisi Jawa yang dijalankan oleh Aurel Hermansyah menjelang pernikahannya dengan Atta Halilintar.

Aurel Hermansyah menjalani rangkaian dari berbagai tradisi sebelum hari bahagianya. Jika sebelumnya ia menggelar siraman dan henna night, kali ini putri dari Krisdayanti itu memamerkan ritual puasa mutihnya lewat unggahan di instagram.

Ia membatasi diri hanya mengkonsumsi putih telur dan air putih selama sepekan.

Tradisi ini memang kerap dijalankan calon pengantin dalam pernikahan dengan tradisi Jawa, walau kebanyakan orang memilih makan nasi putih tanpa lauk dan minum air saja saat menjalankannya.

Konon tujuan puasan ini adalah untuk meningkatkan aura pengantin sekaligus doa agar acaranya bisa berlangsung lancar.

Tradisi ini masih terus dijalankan di berbagai daerah hingga saat ini karena dipercaya kaya manfaat.

Seperti dimuat dalam Kompas.com pada (04/07/2013), puasa mutih juga bisa menjadi upaya detoksifikasi tubuh.

Ada berbagai daerah yang memiliki tradisi menjalankan puasa mutih sebelum pernikahan. Setiap daerah umumnya punya tata cara dan larangan yang berbeda mengenai hal ini.

Sementara itu, riset dari IAIN Kudus menyebutkan jika sebenarnya puasa mutih tidak harus dilakukan oleh pengantin wanita saja. Pengantin pria juga dianjurkan untuk melakukan tradisi penghormatan leluhur ini.

Tradisi dipercaya untuk membersihkan kesialan sehingga hidup ini dipenuhi dengan keberuntungan. Puasa mutih ini juga mampu melancarkan apa yang diinginkan agar segera terwujud.

Puasa mutih dilakukan layaknya puasa biasa dari subuh sampai magrib. Asupan makanan yang diperbolehkan terbatas pada nasi putih dan air putih untuk berbuka maupun sahur.

Orang yang menjalankannya juga dianjurkan untuk menjalankan berbagai ibadah seperti salat malam dan salat hajat. Calon pengantin diharapkan mendoakan diri dan pasangannya agar terjauh dari berbagai hal negatif selama menjalani mahligai pernikahan.

Riset ini juga menyebutkan jika puasa mutih bisa berdampak buruk pada pemenuhan nutrisi harian bila dilakukan dalam jangka panjang. Pasalnya tubuh hanya mendapatkan asupan karbohidrat saja.

Karena itu amat disarankan bagi calon pengantin yang ingin menjalaninya untuk berkonsultasi dengan dokter.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau