Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Balikan dengan Mantan yang Selingkuh? Pertimbangkan Ini

Kompas.com, 16 April 2021, 13:19 WIB
Intan Pitaloka,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kata maaf saja seakan tidak cukup untuk mengobati luka hati ketika pasangan selingkuh. Sebagian besar pasangan akhirnya memutuskan untuk berpisah.

Ketika orang yang dicintai selingkuh, itu bisa sangat menghancurkan karena kamu akan bertanya-tanya pada diri sendiri apakah kamu tidak cukup baik. Kamu juga akan mencari-cari kekurangan yang ada di dalam diri.

Walau berpisah seringkali adalah yang terbaik, tetapi mantan kekasih yang berusaha untuk menjalin hubungan kembali bisa membuat kita goyah memberinya kesempatan kedua.

Menerima kembali orang yang pernah mengkhianati perlu banyak pertimbangan. Apalagi ada nasihat yang menyebutkan, 'sekali selingkuh, selamanya akan terus selingkuh.' 

Lantas, bagaimana jika masih ada perasaan cinta? Si mantan juga telah berjanji kali ini akan setia.

Baca juga: 8 Alasan Utama Mengapa Pasanganmu Bisa Selingkuh

Ada banyak hal yang perlu dipikirkan sebelum mengambil keputusan untuk balikan. Kamu perlu menelusuri semua kebohongan, pertengkaran, miskomunikasi, trauma, dan banyak lagi untuk memahami apa yang menyebabkan mantan selingkuh.

Biasanya seseorang berselingkuh dikarenakan banyaknya hal yang tidak bisa dikomunikasikan ke pasangan tentang perasaannya. 

Ketidakseimbangan yang signifikan dalam hubungan, serta kurangnya keintiman juga bisa menyebabkan pasangan selingkuh. 

Setelah tahu penyebab pasangan selingkuh, kamu perlu untuk merasakan ketulusan permintaan maaf si mantan.

Jika, dia benar-benar menyesal akan perbuatannya, kamu bisa saja untuk memaafkan dan mempertimbangkannya kembali. 

Namun, perlu digaris-bawahi bahwa masalah kepercayaan (trust isue) juga akan membayangi hubungan. Memperbaiki hubungan membutuhkan keterbukaan dan transparansi agar kejadian sebelumnya tidak terulang kembali. 

Baca juga: 5 Tips untuk Berhenti Memikirkan Mantan Kekasih

Dengan diskusi yang terbuka, permintaan maaf yang tulus, sama-sama belajar dari kesalahan, dan kemauan kedua belah pihak, pada umumnya hubungan akan kembali lancar.

Harus lupakan

Mungkin juga kamu harus melupakan si mantan dan kembali melanjutkan hidup jika alasan si dia selingkuh adalah karena rasa bosan atau karena terbawa suasana saat bersama wanita lain.

Tidak ada jaminan si dia akan mengulanginya lagi di masa depan. Terlebih jika si dia sudah sering kedapatan berbohong.

Jangan memaksa untuk berhubungan kembali, jika diri kamu tidak dapat menghilangkan perasaan cemburu, keraguan, dan pengkhianatan. 

Bila kamu merasa sedih, hancur, dan insecure, bahkan setelah si dia minta maaf ratusan kali karena selingkuh, maka sebaiknya mencoba move on. 

Jadikan pengalaman ini sebagai jalan untuk tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang lebih kuat.

Baca juga: Kenali Kecenderungan Pasangan KDRT Sejak Pacaran

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau