Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makanan yang Perlu Dipantang untuk Kurangi Ketombe

Kompas.com, 26 April 2021, 16:07 WIB
Intan Pitaloka,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kita adalah apa yang kita makan. Nasihat ini sangat tepat untuk menggambarkan bahwa kondisi tubuh tergantung dari apa yang kita asup.

Begitu pula dengan kesehatan rambut dan kulit kepala, salah satunya permasalahan ketombe

Walaupun belum ada riset khusus yang mendukung tentang ini, tetapi beberapa ahli menyarankan pentingnya mengubah pola makan untuk memperbaiki kondisi kulit kepala yang berketombe.

Secara umum, penyebab ketombe adalah terlalu banyaknya minyak di kulit kepala, yang menyebabkan sel-sel kulit menumpuk dan kemudian mengelupas.

Seringkali, jamur yang disebut Malassezia yang hidup di kulit kepala, memicu ketombe karena menyebabkan sel-sel kulit berkembang biak lebih cepat dari biasanya.

Baca juga: Mengatasi Ketombe dengan Jeruk Nipis, Pernah Coba?

Untuk menghindari dan menguranginya, kamu perlu menjaga asupan makanan. Yang baik untuk tubuh secara umum, pasti berdampak pada kesehatan kulit dan rambut.

Melansir The Health Site, berikut ini adalah makanan yang perlu dibatasi untuk mencegah mau pun mengurangi ketombe:

1. Gula 

Mengurangi asupan gula dapat menurunkan peradangan dan meminimalkan munculnya ketombe.

Diet tinggi gula dan makanan olahan dapat menyebabkan lonjakan insulin, yang pada gilirannya memicu produksi minyak, mengakibatkan kulit kepala tidak sehat, kering, dan bersisik.

Konsumsi gula yang berlebihan juga dapat meningkatkan peradangan di tubuh yang dapat meningkatkan flare ketombe. Oleh karena itu, disarankan untuk mengurangi asupan gula untuk mengurangi efek sampingnya.

Baca juga: 6 Cara Mudah Mengurangi Konsumsi Gula

2. Produk turunan susu berlemak

Jika kamu berketombe, cobalah untuk menghindari makanan seperti keju, pizza dengan keju, sandwich keju, dan makanan dari produk susu yang penuh lemak lainnya.

Produk susu berlemak, terutama keju, dapat memperburuk permasalahan ketombe. Hal ini karena keju sulit dicerna sehingga dapat menyebabkan peradangan tubuh yang selanjutnya dapat memicu timbulnya ketombe.

Baca juga: Pecinta Kafein, Sudah Tahu Bahaya Minum Kopi Berlebihan?

3. Kafein 

Minum kopi  memang dapat membantu mengurangi rasa mengantuk di tempat kerja. Tetapi asupan kafein yang berlebihan dapat membuat permasalahan ketombe makin parah.

Hal ini dikarenakan, kafein bersifat diuretik, artinya dapat menyebabkan tubuh mengeluarkan air.

Lalu, terlalu banyak mengeluarkan air dari tubuh dapat menyebabkan kulit kering, yang dapat menyebabkan pengelupasan pada kulit kepala yang mirip dengan ketombe.

Tak hanya menghindari kafein yang ada dalam kopi saja, tetapi kamu juga perlu bahwa kafein juga ada pada teh, soda, dan minuman berenergi.

Baca juga: Cara Atasi Ketombe Membandel dengan Segera

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau