Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Mengetahui Alpukat yang Sudah Matang dan Siap Disantap

Kompas.com, 7 Juni 2021, 17:08 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memilih alpukat yang sudah matang dan siap disantap kadang menyulitkan bagi sebagian orang. Untuk mendapatkan tekstur dan citarasa terbaik memang membutuhkan trik yang jitu.

Alpukat adalah buah yang kaya manfaat dan lezat untuk dikonsumsi. Ada banyak cara untuk mengolahnya termasuk dengan dibuat jus, salad atau dijadikan campuran es.

Teksturnya yang legit dan rasa yang gurih adalah salah satu alasan buah ini digemari semua kalangan. Sayangnya, tidak semua orang memahami cara memilih alpukat berkualitas terbaik.

Biasanya, orang menggunakan indikator aroma atau warna untuk mengetahui kematangan buah tertentu. Namun hal ini tidak berlaku bagi alpukat yang nyaris tidak beraroma dan hanya matang setelah beberapa saat dipetik dari pohon.

Baca juga: Memilih dan Mematangkan Alpukat dalam Waktu Singkat

Memencet alpukat sering jadi cara andalan yang sayangnya akan membuat daging buahnya menjadi kehitaman. Hal ini tentu akan mengurangi selera makan karena tampilan yang tidak sedap.

Chef Brooke Williamson, salah satu koki ternama di California, Amerika Serikat membagikan cara tepat untuk memilih alpukat yang sudah matang. Ada enam cara yang bisa kita coba yaitu:

  • Raba dengan lembut

Raba dan tekan perlahan alpukat untuk mengetahui tekstur buah tersebut. Jika terasa lembut dan tegas maka buah tersebut sudah matang.

Baca juga: Resep Puding Alpukat, Dessert Sehat dan Mudah Bikinnya

  • Lihat warnanya

Apabila alpukat tersebut memiliki kulit yang berwarna gelap seakan memar maka mungkin saja ada pembusukan dan perubahan warna di dagingnya.

  • Kenali teksturnya

Cek seluruh permukaan buah untuk mengetahui tekstur yang tidak rata. Kondisi ini adalah pertanda daging yang sudah lembek dan tidak layak dikonsumsi.

Baca juga: Jangan Simpan Alpukat, Tomat, dan Kentang di dalam Kulkas

  • Tidak harus mulus

Berbeda dari pemahaman umum, alpukat yang matang dan lezat tidak selalu harus berkulit mulus. Sedikit noda atau lecet di kulitnya bukan menjadi masalah dan bisa diabaikan.

  • Periksa batangnya

Batang alpukat adalah salah satu indikator yang amat mudah untuk mengenali kematangan buah ini.

"Batangnya mulai tenggelam ketika alpukat matang, sedangkan yang mentah memiliki batang yang utuh dan hampir menonjol," jelas Williamson.

Baca juga: Agar Buah dan Sayuran Tetap Segar Tanpa Disimpan di Kulkas

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau