Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Kecemasan Menyebabkan Jantung Berdebar, atau Sebaliknya?

Kompas.com, 27 Juli 2021, 10:06 WIB
Intan Pitaloka,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketika kita merasa cemas, tubuh kita merespon dengan cara fisik, seperti telapak tangan berkeringat, gemetar, bahkan sakit perut.

Tidak jarang pula kita merasakan dada berdebar-debar dengan detak jantung meningkat. Keadaan seperti ini disebut palpitasi jantung.

“Saat beristirahat, biasanya kita tidak merasakan atau menyadari jantung kita berdetak,” kata John Bibawy, MD, ahli elektrofisiologi jantung.

“Ketika kita bisa merasakan detak jantung, berarti kita mengalami palpitasi. Terkadang ini terjadi saat berolahraga. Tapi bisa juga jantung berdebar tanpa aktivitas fisik.”

Beberapa orang merasakan palpitasi hingga dada, leher atau tenggorokan, dan ini terasa seperti jantung berdebar-debar, menghentak-hentak, berpacu, bahkan seakan akan meloncat.

Baca juga: Apa Artinya Jika Jantung Berdebar Disertai Cemas dan Sesak Napas?

Apakah kecemasan menyebabkan jantung berdebar kencang?

Rupanya jantung berdebar juga kerap dirasakan saat seseorang mengalami kecemasan.

Perasaan cemas melibatkan respon "hadapi-atau-lari", dan memicu serangkaian peristiwa di tubuh, termasuk pelepasan hormon tertentu.

Para ahli percaya bahwa respon ini sangat membantu dalam peradaban kuno ketika manusia harus berjuang atau lari dari ancaman untuk bertahan hidup.

Di kehidupan modern, respon "hadapi-atau-lari" ini juga muncul, misalnya saat kita harus melakukan presentasi atau bertemu calon mertua. Hormon-hormon yang sama, seperti adrenalin ikut aktif menghadapi "ancaman" baru ini.

“Respon "hadapi-atau-lari" mempercepat detak jantung, sehingga tubuh kita mendapat lebih banyak aliran darah,” jelas Dr. Bibawy.

“Aliran darah yang meningkat menyebabkan adanya ledakan energi untuk menghadapi atau lari dari bahaya. Itulah mengapa banyak orang merasakan palpitasi ketika mereka takut, gugup, atau cemas dan itu benar-benar normal. Bukan berarti ada yang salah dengan jantung kita.”

Selain itu, Dr. Bibawy mengatakan bahwa orang yang memiliki aritmia, irama jantung yang tidak normal mungkin akan mengalami palpitasi secara tiba-tiba. 

Maka dari itu, dapat dimengerti jika mereka menjadi gugup karena mereka tidak tahu mengapa jantungnya tiba-tiba berdebar-debar.

Perlu diketahui bahwa palpitasi dapat menyebabkan kecemasan, dan kecemasan menyebabkan lebih banyak palpitasi. Ini menciptakan siklus yang sulit diputus.

Baca juga: Asam Lambung Naik Bisa Sebabkan Jantung Berdebar, Benarkah?

Halaman:


Terkini Lainnya
88 Persen Masyarakat Indonesia Mengalami Gigi Berlubang, Apa Penyebabnya?
88 Persen Masyarakat Indonesia Mengalami Gigi Berlubang, Apa Penyebabnya?
Wellness
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau