Apakah kecemasan buruk untuk jantung?
Hampir setiap orang mengalami kecemasan dan stres pada suatu waktu. Jantung yang sehat dapat mengatasi detak jantung yang terkadang disertai kecemasan dan stres.
Tetapi jika kita memiliki kondisi jantung seperti penyakit arteri koroner atau gagal jantung, konsultasikan dengan dokter untuk menanganinya.
Dalam keadaan ini, kecemasan dan detak jantung yang cepat dapat memicu nyeri dada.
“Orang dengan kondisi jantung tertentu mungkin perlu mengonsumsi obat yang menjaga detak jantungnya tetap rendah,” kata Dr. Bibawy.
“Obat-obatan dapat mencegah detak jantung yang cepat atau palpitasi jika kita merasa khawatir. Jika kondisi jantung kita terkendali, maka kecemasan sesekali saja tidak akan menjadi masalah.”
Stres dan kecemasan kronis tidak baik untuk jantung atau kesehatan kita secara umum.
“Gangguan kecemasan yang tidak diobati dapat meningkatkan tekanan darah, menurunkan kualitas tidur dan mengganggu kenikmatan hidup kita,” kata Dr. Bibawy.
“Temui ahli yang berkaitan jika sering merasa cemas atau berpikir kita mungkin mengalami gangguan kecemasan.”
Baca juga: Penting, Pahamilah Batasan Kecemasan yang Tak Normal
Cara menghentikan palpitasi karena kecemasan
Hampir setiap orang menghadapi situasi yang memicu kecemasan. Entah itu karena kita akan bertemu calon ibu mertua, atau karena adanya evaluasi kinerja di tempat kerja.
Apa pun itu, ada beberapa cara untuk membantu menenangkan dan memperlambat detak jantung kita:
1. Mulailah dengan bernapas
Saat jantung kita bertambah cepat, napas pun juga akan meningkat. Tetapi kita dapat membajak proses ini dengan mengendalikan napas kita.
Ambil napas lambat dan dalam melalui hidung dan keluarkan melalui mulut. Lakukan ini setidaknya 10 kali, sebaiknya selama beberapa menit.