Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Duduk Terlalu Lama Bisa Meningkatkan Risiko Kanker?

Kompas.com - 23/04/2024, 14:31 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Berbagai penelitian menyebutkan bahwa duduk terlalu lama akan berdampak buruk bagi kesehatan. Selain memicu munculnya penyakit pencernaan dan kardiovaskuler, sering duduk dalam waktu lama juga disebut  meningkatkan peluang terkena jenis kanker tertentu, termasuk:

  • Kanker usus besar.
  • Kanker rahim (endometrium).
  • Kanker paru-paru.
  • Kanker prostat.

Berita buruknya? Mengingat tren pekerjaan dan gaya hidup masa kini, kemungkinan besar kita berada di zona bahaya. Rata-rata orang menghabiskan 6,5 - 8 jam sehari dengan duduk. 

Baca juga: 7 Risiko Kesehatan akibat Duduk Sepanjang Hari, Kata Dokter

Duduk dan risiko kanker

Bisakah kita terkena kanker karena duduk seharian? Jelas jawabannya adalah tidak. Hubungan antara duduk dan penyakit tidaklah langsung.

Namun ada hubungan antara kurang gerak dan kanker, seperti yang ditunjukkan dengan jelas oleh banyak penelitian. Berat badan berlebih menjadi benang utama yang menghubungkan keduanya. Faktanya: Diperkirakan obesitas bertanggung jawab atas 4% hingga 8% dari seluruh diagnosis kanker.

“Duduk berkorelasi dengan obesitas – dan obesitas merupakan faktor risiko jenis kanker tertentu,” jelas ahli onkologi Dale Shepard, MD. “Hal yang dapat dilakuka untuk menghindarinya adalah pentingnya menjadi aktif dan mengatur berat badan.”

Meskipun fokusnya di sini adalah pada risiko kanker, perlu dicatat bahwa kebiasaan kurang gerak juga meningkatkan peluang seseorang terkena penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan masalah kesehatan lainnya yang dapat mempersingkat hidup.

Baca juga: Mengapa Duduk Terlalu Lama Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Menambahkan gerakan

Susahnya, menghabiskan sebagian besar waktu di kursi sering kali bukan karena pilihan. Ini adalah efek samping dari dunia modern di mana banyak pekerjaan melibatkan meja dan komputer.

Meski demikian, Dr Shepard menyarankan untuk mengurangi waktu di kursi. Cobalah untuk bangkit dari tempat duduk dan bergerak setidaknya selama lima menit setiap jam. Cara sederhana untuk mencapai tujuan tersebut meliputi:

  • Berdiri dan bergerak saat menelepon. Cobalah juga selama rapat virtual — terutama jika acara tersebut tidak melibatkan kamera.
  • Bangun untuk minum segelas air (atau kopi) setiap jam.
  • Pergi ke meja rekan kerja untuk mengobrol langsung alih-alih mengirim pesan atau menelepon.
  • Menggunakan meja berdiri.
  • Berjalan-jalan sebentar untuk makan siang alih-alih hanya makan di meja.
  • Melakukan sedikit olahraga atau peregangan di siang hari.

Terapkan juga pola pikir yang sama di rumah. Pastikan untuk sering-sering turun dari sofa atau kursi malas agar kamu tidak duduk terlalu lama.

“Temukan hal-hal sederhana yang dapat kamu lakukan untuk lebih banyak bergerak,” dorongan Dr. Shepard. “Setiap hal kecil membantu.”

Baca juga: Cara Hidup Lebih Lama jika Kamu Sering Duduk Sepanjang Hari

Bisakah olahraga menghilangkan risiko duduk dalam waktu lama?

Sebelum kita menjawab, mari kita perjelas satu hal: Olahraga itu baik untuk kita. Orang dewasa disarankan untuk melakukan aktivitas fisik intensitas sedang setidaknya 150 menit per minggu.

Namun meskipun kita berolahraga selama 150 menit atau lebih, hal itu tidak menghapus semua efek negatif jika kamu menghabiskan delapan jam duduk sepanjang hari.

“Periode tidak aktif tetap akan menempatkan kita pada risiko,” Dr. Shepard memperingatkan. “Apa yang kita lakukan sepanjang hari memengaruhi kesehatan. Berolahraga itu baik, tetapi tidak tiba-tiba membatalkan apa yang telah terjadi sebelumnya.”

Jadi, perbanyak aktivitas dan gerakan sepanjang hari selain berolahraga. Anggap saja itu bagian dari latihan kita.

Akankah duduk lebih sedikit menjamin kita tetap bebas kanker? Sama sekali tidak. Banyak kanker berkembang dari mutasi genetik bawaan yang tidak dapat kita kendalikan. Faktor lingkungan bisa menjadi penyebabnya. 

Tapi bergerak meningkatkan peluang untuk terhindar dari banyak penyakit, termasuk kanker. “Itulah sebabnya kami selalu memberi tahu orang-orang betapa pentingnya tetap aktif,” kata Dr. Shepard.

Baca juga: Jalan Kaki 22 Menit Per Hari Bisa Imbangi Dampak Buruk Duduk Seharian

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com