Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Kebiasaan Sehat bagi Pria yang Sedang Program Punya Anak

Kompas.com, 30 Juli 2021, 11:48 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sampai saat ini kebanyakan studi kesuburan hanya melihat bagaimana upaya wanita untuk meningkatkan peluang memiliki bayi yang sehat.

Tetapi tidak banyak yang menyadari bahwa apa yang dilakukan pria ternyata juga dapat berpengaruh besar ketika pasangan suami-istri sedang program kehamilan.

Penelitian terbaru dari organisasi nirlaba yang bergerak di bidang kehamilan Tommy's menemukan bahwa masih banyak wanita yang memiliki kebiasaan tidak sehat saat sedang melakukan program kehamilan, misalnya merokok, konsumsi alkohol, atau narkoba.

Studi ini tidak melihat kesuburan pria, tetapi Tommy's menekankan bahwa pria yang ingin menjadi ayah juga wajib menjalani gaya hidup sehat.

Sebab, gaya hidup sehat ikut memengaruhi kualitas sperma dan dengan demikian peluang pembuahan bisa lebih tinggi.

Baca juga: Pantangan bagi Calon Ibu Saat Merencanakan Program Kehamilan

"Ketika pasangan merencanakan kehamilan, penting bagi ayah untuk sehat juga," kata seorang bidan di Tommy's, Sophie King.

"Tidak hanya untuk kesuburan mereka sendiri, tetapi masa depan jangka panjang keluarga karena kesehatan orangtua saat proses untuk kehamilan bisa memengaruhi DNA anaknya," sambung dia.

Sementara itu ketua British Fertility Society, Dr Raj Mathur menekankan bahwa gaya hidup calon ayah sangat penting dalam hal peluang untuk hamil.

"Pria yang berencana memiliki bayi dengan pasangannya harus meningkatkan kesehatan dengan menghindari gaya hidup yang tidak baik," terangnya.

Jadi, bagi para pria yang ingin memiliki anak bisa mempersiapkannya dengan mengadopsi sejumlah kebiasaan sehat, seperti yang dilansir dari laman Independent berikut ini.

Baca juga: Pola Makan yang Memengaruhi Kesuburan Pria

1. Menghindari alkohol

Alkohol dapat memengaruhi kesuburan pria dan wanita. Menurut Tommy's, minum terlalu banyak alkohol bisa menyebabkan kualitas maupun kuantitas sperma yang rendah, serta penurunan kadar testosteron, bahkan hilangnya minat pada seks.

2. Mengurangi kafein

Bukti menunjukkan bahwa pria yang mengonsumsi terlalu banyak kafein ketika mencoba untuk memiliki anak dapat meningkatkan risiko pasangannya mengalami keguguran.

Hal yang sama juga dapat terjadi bagi para wanita. Karenanya batasi asupan kafein tak lebih dari dua cangkir kopi sehari.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau