Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tips Tubuh Langsing untuk Usia di Atas 40 Tahun

Kompas.com, 17 November 2021, 10:58 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Eat This

KOMPAS.com - Tidak ada alasan yang salah untuk mengejar peningkatan kebugaran pada usia berapa pun, terutama saat sudah menginjak usia di atas 40 tahun.

Faktanya, melakukan aktivitas fisik secara konsisten sangat berperan penting bagi kesehatan dan penampilan seiring bertambahnya usia.

Misalnya, menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Neurology, olahraga 10 menit per hari di usia paruh baya dapat melindungi otak dari penurunan fungsi kognitif.

Baca juga: Tips Langsing ala Meghan Markle, Mudah Dipraktikkan

"Studi kami menunjukkan, melakukan setidaknya satu jam dan 15 menit aktivitas fisik intensitas sedang hingga kuat seminggu atau lebih, penting untuk meningkatkan kesehatan otak dan melestarikan struktur otak."

Demikian penjelasan penulis studi dari Columbia University, Prof Priya Palta, PhD.

Sementara itu, penelitian lain dari dari Iowa State University yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Brain, Behavior, and Immunity menemukan, kelebihan lemak perut menurunkan kemampuan untuk berpikir cepat, terutama pada orang-orang yang lebih tua.

Artinya, selain meningkatkan rasa percaya diri, membuat tubuh menjadi lebih langsing juga dapat bermanfaat bagi kesehatan otak.

Jadi tentu saja, mendapatkan tampilan yang selalu langsing dan kencang meski sudah memasuki usia paruh baya adalah impian setiap orang.

Baca juga: Cara Langsing Alami dalam 7 Hari, Tanpa Risiko Kesehatan

Untungnya, ada beberapa trik rahasia yang bisa membantu kita mendapatkan tubuh tubuh yang lebih langsing setelah berusia di 40 tahun.

1. Latihan repetisi tinggi

Sebuah penelitian yang diterbitkan di Obesity menemukan, menggabungkan rejimen angkat besi yang stabil dengan makan bersih adalah pilihan kebugaran yang unggul daripada hanya melakukan latihan kardio.

Sebab, kardio mungkin berakhir dengan membakar otot, tanpa lemak.

Sementara, latihan kekuatan seperti mengangkat beban atau push-up dapat membantu mempertahankan dan mendukung otot tanpa lemak yang sama, sambil juga memicu hilangnya kelebihan lemak.

Saat sedang melakukannya, fokuslah untuk mencapai lebih banyak repetisi per set.

Menurut pelatih dari Critical Body, James Jackson, rutinitas latihan kekuatan yang menekankan repetisi tinggi (high reps) dengan beban rendah lebih mudah bagi sistem saraf pusat, dan mendorong waktu pemulihan yang lebih singkat.

Artinya, kita juga bisa kembali ke gym lebih sering. "Jadi, kalau ingin membentuk tubuh yang langsing, pastikan kita melakukan banyak latihan repetisi tinggi," kata Jackson.

"Melakukan lebih banyak pengulangan per set dapat meningkatkan pengeluaran kalori dan metabolisme."

"Keduanya membantu kita menurunkan lemak tubuh lebih cepat," sambung dia.

Selain itu, gaya latihan ini juga menginduksi keadaan hipoksia pada otot yang dapat membuat fisik terlihat lebih langsing dan lebih vaskular dengan meningkatkan konsentrasi laktat di otot yang bekerja.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau