Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Faktor Biologis yang Membuat Kita Tertarik pada Seseorang

Kompas.com, 14 Februari 2023, 16:20 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Ketertarikan kita pada orang lain kadang sulit dipahami.

Tidak ada yang tahu apa yang membuat seseorang terasa lebih menarik perhatian, dibandingkan yang lain.

Ada kalanya, rasa tertarik itu begitu sulit dihilangkan meskipun ada sejumlah red flag yang juga membahayakan.

Baca juga: 11 “Red Flag” yang Wajib Diwaspadai Saat Kencan Pertama

Lisa Lawless, seorang psikoterapis klinis dan pendidik seks, mengatakan bahwa daya tarik memiliki banyak segi dan mencakup isyarat visual, aroma, hormon, genetika, dan faktor evolusi.

"Sangat penting untuk mengakui bahwa penampilan fisik hanya merupakan satu aspek dari seseorang dan tidak menentukan esensi atau nilai mereka sebagai manusia atau menentukan seberapa menarik mereka bagi orang lain," katanya, dikutip dari Insider.

Faktor biologis yang membuat kita tertarik pada seseorang

Jacqueline Fae, salah satu dating coach di AS, mengatakan panca indera juga menjadi faktor kecocokan pasangan.

"Anda membutuhkan semuanya untuk memiliki daya tarik utama," katanya.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah 12 faktor biologis yang memicu ketertarikan tersebut.

Aroma

Sebuah studi tahun 2018 menemukan wanita dengan aroma tertentu lebih menarik bagi pria.

Ternyata mereka paling menarik ketika mereka memiliki kadar estrogen dan progesteron yang rendah.

Baca juga: Perempuan Lebih Suka Laki-laki Wangi daripada Tampan? Parfum Saja Tidak Cukup

Keseimbangan hormon ini menunjukkan kesuburan wanita yang tinggi, para peneliti menjelaskan, jadi masuk akal jika pria menganggap wanita lebih menarik saat mereka berada di tahap ini.

Fae mengatakan aroma juga bisa membawa orang kembali ke masa yang sudah dikenalnya, seperti body spray yang biasa dipakai pacar pertama mereka.

Rasa

ilustrasi berciumanproud_natalia ilustrasi berciuman
Hal ini dipengaruhi sensasi yang kita rasakan saat berciuman.

"Berciuman memungkinkan Anda untuk mencium dan merasakan seseorang dan melihat apakah Anda memiliki respon kekebalan yang berbeda karena kita cenderung merasa lebih tertarik pada seseorang dengan respon kekebalan yang berbeda," kata Sarah Johns, pakar reproduksi dan psikologi evolusioner di University of Kent, Inggris.

Baca juga: 6 Hal yang Terjadi pada Tubuh Ketika Kita Berciuman

Pola makan

Sebuah studi kecil dari tahun 2017 menemukan bahwa wanita lebih tertarik pada pria yang makan kaya serat dibandingkan yang makan lebih banyak karbohidrat olahan seperti pasta dan roti.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau