KOMPAS.com - Ketertarikan kita pada orang lain kadang sulit dipahami.
Tidak ada yang tahu apa yang membuat seseorang terasa lebih menarik perhatian, dibandingkan yang lain.
Ada kalanya, rasa tertarik itu begitu sulit dihilangkan meskipun ada sejumlah red flag yang juga membahayakan.
Baca juga: 11 “Red Flag” yang Wajib Diwaspadai Saat Kencan Pertama
Lisa Lawless, seorang psikoterapis klinis dan pendidik seks, mengatakan bahwa daya tarik memiliki banyak segi dan mencakup isyarat visual, aroma, hormon, genetika, dan faktor evolusi.
"Sangat penting untuk mengakui bahwa penampilan fisik hanya merupakan satu aspek dari seseorang dan tidak menentukan esensi atau nilai mereka sebagai manusia atau menentukan seberapa menarik mereka bagi orang lain," katanya, dikutip dari Insider.
Jacqueline Fae, salah satu dating coach di AS, mengatakan panca indera juga menjadi faktor kecocokan pasangan.
"Anda membutuhkan semuanya untuk memiliki daya tarik utama," katanya.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah 12 faktor biologis yang memicu ketertarikan tersebut.
Sebuah studi tahun 2018 menemukan wanita dengan aroma tertentu lebih menarik bagi pria.
Ternyata mereka paling menarik ketika mereka memiliki kadar estrogen dan progesteron yang rendah.
Baca juga: Perempuan Lebih Suka Laki-laki Wangi daripada Tampan? Parfum Saja Tidak Cukup
Keseimbangan hormon ini menunjukkan kesuburan wanita yang tinggi, para peneliti menjelaskan, jadi masuk akal jika pria menganggap wanita lebih menarik saat mereka berada di tahap ini.
Fae mengatakan aroma juga bisa membawa orang kembali ke masa yang sudah dikenalnya, seperti body spray yang biasa dipakai pacar pertama mereka.
"Berciuman memungkinkan Anda untuk mencium dan merasakan seseorang dan melihat apakah Anda memiliki respon kekebalan yang berbeda karena kita cenderung merasa lebih tertarik pada seseorang dengan respon kekebalan yang berbeda," kata Sarah Johns, pakar reproduksi dan psikologi evolusioner di University of Kent, Inggris.
Baca juga: 6 Hal yang Terjadi pada Tubuh Ketika Kita Berciuman
Sebuah studi kecil dari tahun 2017 menemukan bahwa wanita lebih tertarik pada pria yang makan kaya serat dibandingkan yang makan lebih banyak karbohidrat olahan seperti pasta dan roti.
Pada dasarnya, para peneliti menyimpulkan, saat kita makan sehat maka berdampak pada aroma tubuh, yang berpengaruh pada ketertarikan.
Menjadi subur tidak hanya membuat kita wangi, tetapi juga dapat memengaruhi penampilan.
Satu studi dari beberapa tahun yang lalu menemukan bahwa pria merasa wajah dan suara wanita lebih menarik ketika Kaum Hawa berada di fase paling subur dalam siklusnya.
Namun studi tahun 2021 mendapati jika wanita yang mendekati masa ovulasi tidak lebih menarik namun cenderung berani mengajak pria berkencan.
Baca juga: Untuk Wanita, Ini 5 Strategi Chatting yang Bikin Pria Idaman Tertarik
Misalnya, pria dengan kadar testosteron tinggi mungkin lebih tertarik pada wanita dengan wajah yang lebih feminin, yang berarti mata besar, alis tinggi, dan rahang kecil.
Baca juga: 7 Cara Meningkatkan Hormon Testosteron Secara Alami
Meski demikian, kadar testosteron yang lebih tinggi tidak membuat pria tampak lebih tampan.
Hanya saja, testosteron sama-sama meningkatkan libido seseorang.
Ketertarikan juga dikaitkan dengan tingkat serotonin yang lebih tinggi, hormon bahagia yang didapatkan dari kontak fisik dengan orang lain.
Ketika kita menghabiskan banyak waktu dengan seseorang, menjadi hal yang normal jika merasa tertarik denganya.
Selain itu ada juga dopamin yang adalah hormon penghargaan yang dilepaskan saat melakukan sesuatu yang membuat kita merasa baik, seperti menghabiskan waktu bersama orang tersayang dan berhubungan seks.
Seseorang yang baik akan terlihat lebih menarik dan cenderung lebih disukai.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa menempatkan ciri-ciri karakter positif pada foto seseorang berarti orang menilai mereka lebih tampan.
Perilaku altruistik juga menarik, mungkin karena itu adalah salah satu sifat yang disukai nenek moyang kita pada pasangan.
Baca juga: 5 Bagian Tubuh Pria yang Paling Seksi dan Menarik Wanita
"Penting bagi nenek moyang kita untuk memilih pasangan yang mau dan mampu menjadi orangtua jangka panjang yang baik," Tim Phillips, seorang psikiater di University of Nottingham, Inggris.
"Tampilan altruisme dapat memberikan petunjuk yang akurat untuk hal ini, dan dengan demikian mengarah pada hubungan antara altruisme manusia dan seleksi seksual."
Satu studi menemukan wanita lebih menyukai pria dengan suara rendah, terutama sebelum mulai berovulasi.
Mungkin ada sesuatu yang bersifat biologis dalam hal ini, karena suara yang lebih dalam dikaitkan dengan menghasilkan anak yang lebih sehat, dan di alam liar, nada rendah dikaitkan dengan ukuran tubuh lebih besar.
Menurut penelitian lain, orang yang dilaporkan lebih berpengalaman secara seksual dan aktif secara seksual dinilai memiliki suara yang lebih menarik oleh orang asing.
Misalnya, penelitian dari Universitas St Andrews di Skotlandia menunjukkan bahwa kita tertarik pada ciri-ciri yang dimiliki orangtua kita saat kita lahir, seperti warna mata.
Baca juga: Walau Bukan Saudara, Mengapa Sesama Teman Bisa Mirip?
Hal ini mungkin karena kita melihat mereka sebagai pengasuh pertama kita, dan mengasosiasikan perasaan positif dengan ciri-ciri tersebut.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences menemukan bahwa pasangan cenderung lebih mirip secara genetik daripada dua individu yang dipilih secara acak.
Artikel di Psychological Science menemukan bahwa jika seseorang terlihat mirip dengan kita, kita lebih cenderung mempercayai mereka.
Fae mengatakan sering kali kliennya yang berkulit putih dengan rambut pirang dan mata biru akan lebih memilih pasangan yang berkulit dan berwajah lebih gelap, begitu pula sebaliknya.
Dalam hal reproduksi, variasi akan lebih berguna, misalnya dalam hal kekebalan tubuh.
Ketika menjadi dewasa, kita lebih tahu karakter apa yang penting dan dicari dalam diri pasangan.
"Ketika Anda mulai dewasa, saya pikir orang lebih melihat gambaran keseluruhan dan bukan hanya penampilan seseorang atau ketertarikan seksual awal itu," konselor hubungan Michele Kerulis.
Baca juga: Yuk, Kuasai 7 Cara Sederhana untuk Tingkatkan Daya Tarik
Ada fitur wajah tertentu yang terbukti selalu menarik. Misalnya wajah yang simetri, senyum yang bengkok atau titik daya tarik lain yang membuat wajah seseorang lebih menonjol.
Di sisi lain, wajah-wajah yang dikenal cenderung paling menarik, karena orang mungkin lebih dipengaruhi oleh pengalaman pribadi mereka dalam hidup daripada hal lainnya.
Baca juga: Bagaimana Tindik Mempengaruhi Bentuk Wajah Kamu?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.