Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Cara Memilih Minyak Zaitun Berkualitas Tinggi Menurut Ahli

Kompas.com - 21/03/2023, 13:30 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Minyak zaitun atau olive oil adalah bahan makanan yang umum ditemukan di dapur dan mungkin salah satu bahan makanan yang paling sering kita cari jika kita mengikuti diet Mediterania.

Manfaatnya yang menyehatkan jantung dan kandungan polifenolnya yang tinggi membuatnya menjadi minyak yang bagus untuk ditambahkan secara langsung ke dalam menu masakan sehari-hari.

Tetapi, perlu diketahui bahwa tidak semua minyak zaitun sama, jadi sangat penting untuk memilihnya dengan tepat, seperti extra-virgin olive oil (EVOO) atau minyak zaitun yang berkualitas tinggi.

Dan jangan sampai kita terkecoh dengan produk minyak zaitun berlabel "extra virgin" yang mungkin tidak benar-benar mengandung EVOO.

Baca juga: 11 Manfaat Kesehatan dari Minyak Zaitun

Pentingnya memahami EVOO

Kenyataannya adalah bahwa hanya karena sesuatu diberi label "extra-virgin" bukan berarti minyak tersebut masih murni ketika kita mendapatkannya.

Hal ini karena faktor-faktor seperti paparan cahaya dan udara, serta perjalanan waktu, memungkinkan minyak teroksidasi.

Dengan demikian, minyak ini akan kehilangan karakteristik yang menjadikannya sebagai minyak zaitun extra-virgin.

Menurut USDA, untuk dapat disebut extra virgin, minyak zaitun harus memiliki rasa dan bau yang khusus, serta kandungan asam lemak bebas yang dinyatakan sebagai asam oleat, tidak lebih dari 0,8 gram per 100 gram.

Pada dasarnya, ini bukan hanya tentang rasa, tetapi juga tentang susunan kimiawi minyak.

Dalam sebuah studi tahun 2010, para peneliti di University of California menilai seberapa banyak EVOO yang ada di rak toko adalah benar-benar extra virgin.

Mereka pun menemukan bahwa banyak varietas impor yang ternyata tidak memenuhi standar susunan kimiawi dan kualitas sensorik (termasuk rasa dan aroma).

"Ketika membeli botol berlabel extra virgin, kita membeli minyak zaitun yang pada saat pengepresan telah dinyatakan sebagai extra virgin," jelas produsen minyak zaitun dan pendiri Manni Oil, Armando Manni.

"Pada saat itu, minyak ini masih segar, namun dua minggu kemudian, minyak ini teroksidasi. Polifenol mengorbankan diri sendiri satu per satu di dalam botol untuk melindungi sel-sel lemak dari oksidasi," ungkapnya.

Studi yang lebih baru telah mengonfirmasi bahwa faktor-faktor seperti oksigen, suhu, dan paparan cahaya dapat menyebabkan degradasi minyak.

Sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan dalam Journal of Food Quality menemukan bahwa pada varietas dengan tingkat antioksidan tinggi, seperti EVOO, minyak zaitun rentan terhadap oksidasi karena faktor eksternal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com