Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kebiasaan Buruk yang Bisa Picu Penyakit Ginjal

Kompas.com, Diperbarui 25/05/2023, 12:41 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit ginjal tidak hanya menyerang lansia dan pecandu alkohol, tetapi juga pada orang yang suka melakukan kebiasaan buruk dalam gaya hidupnya.

Ginjal merupakan organ yang sangat penting bagi tubuh selain jantung.

Organ yang satu ini berfungsi menyaring dan membuang racun yang masuk ke tubuh terutama dari berbagai makanan yang kita konsumsi.

Jika kondisi ginjal bermasalah, tak jarang akibatnya bisa berdampak pada kesehatan tubuh secara keseluruhan hingga mengancam jiwa.

Karena itu, kita harus lebih waspada dengan gaya hidup dan kebiasaan buruk yang dilakukan sehari-hari agar ginjal tetap sehat.

Baca juga: 7 Gaya Hidup untuk Cegah Penyakit Ginjal 

Kebiasaan buruk yang bisa memicu penyakit ginjal

Ada sejumlah faktor yang dapat merusak dan memicu penyakit ginjal, mulai dari makanan yang kita konsumsi hingga kebiasaan buruk yang dilakukan setiap hari.

Menurut Dr Siddharth Lakhani, Konsultan Ahli nefrologi sekaligus dokter transplantasi dari Lakhani Kidney Care, Mumbai, India, beberapa hal yang merusak ginjal lebih banyak disebabkan oleh kebiasaan buruk yang kita lakukan.

Berikut beberapa kebiasaan yang bisa merusak dan memicu penyakit ginjal, sebagaimana disampaikan dokter Lakhani.

1. Makan terlalu banyak protein

Protein hewani menghasilkan asam dalam jumlah tinggi di dalam darah. Kondisi itu lantas bisa menyebabkan asidosis, suatu kondisi yang membuat ginjal tidak dapat menghilangkan keasaman.

Asidosis jika tidak ditangani dengan tepat pada gilirannya bisa membuat kinerja ginjal jadi lebih berat dan merusaknya secara perlahan.

Cara terbaik menjaga kesehatan ginjal adalah memodifikasi porsi protein hewani agar asupan yang dikonsumsi lebih seimbang dan tidak berlebihan.

2. Garam berlebihan

Konsumsi garam berlebihan bisa berdampak buruk pada kesehatan ginjal.

Sebuah studi yang dilakukan oleh RS San Giovanni Bosco di Italia menemukan fakta bahwa garam memiliki efek langsung pada kesehatan ginjal karena memicu hipertrofi dan fibrosis.

"Konsumsi terlalu banyak garam juga bisa menyebabkan batu ginjal," kata dokter Lakhani.

Baca juga: 8 Buah Pilihan untuk Penderita Penyakit Ginjal Buka Puasa 

Kurang tidur karena gangguan nyamuk.Shutterstock/Tero Vesalainen Kurang tidur karena gangguan nyamuk.

3. Kurang tidur

Ketidakseimbangan dalam pola tidur juga dapat memperburuk kondisi ginjal.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau