Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ristiana D. Putri
KOMPAS.com - Sikat gigi diperlukan agar menjaga kesehatan mulut dan gigi kita. Sikap positif ini perlu ditanamkan sejak dini sehingga kita terbiasa untuk melakukannya setiap hari. Terlebih, anak-anak sangat menyukai makanan dan minuman manis.
Kotoran-kotoran yang tersangkut di gigi dan tak dibersihkan dengan baik akan menimbulkan lubang, flek, hingga karang gigi. Masalah-masalah yang didiamkan itu pun bisa menimbulkan rasa sakit dan nyeri hingga membuat gusi bengkak.
Seperti kisah raksasa Ansuwang dalam siniar Dongeng Pilihan Orangtua yang berkolaborasi dengan Majalah Bobo Edisi 50 Tahun episode “Kadio Si Penghuni Gigi” dengan tautan s.id/DopingKadio.
Melansir The Super Dentists, pengenalan konsep sikat gigi perlu dilakukan sejak anak masih balita. Hal ini dilakukan agar gigi bayi anak tak mengalami karies gigi (lubang). Orangtua bisa mengajarkan anak untuk menyikat gigi setelah sarapan dan sebelum tidur.
Berikan edukasi mengapa mereka tak boleh malas menyikat gigi. Selain itu, agar prosesnya menyenangkan, gunakan sikat gigi kecil dengan bulu lembut dan pasta gigi berfluoride dengan dosis sebutir jagung yang aman jika tertelan.
Selalu awasi jika anak melakukan sikat gigi. Hal ini karena anak dikhawatirkan anak bertindak impulsif dan membahayakan dirinya. Jika anak masih belum bisa memegang sikat gigi yang benar, orangtua bisa membantu menyikatkan gigi anak.
Baca juga: 5 Desa Ini Seperti Negeri Dongeng di Dunia Nyata
Untuk itu, carilah posisi yang nyaman agar orangtua dapat melihat gigi anak. Misalnya, duduk di lantai dengan kepala anak di pangkuan atau berdiri di belakang anak dengan menghadap depan cermin.
Anak-anak pada dasarnya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Orangtua bisa mengajak anak menyikat gigi dengan memberikan pemahaman dan penjelasan yang mampu memancing pemikiran mereka.
Orangtua juga bisa mengajak anak saat sedang menyikat gigi dan menjelaskan mengapa kita melakukan itu. Kita juga dapat menjelaskan dampak apa saja yang dapat ditimbulkan jika kita tak menyikat gigi.
Misalnya, makanan yang tersangkut di gigi saat kita makan akan menumbuhkan bakteri jika tidak menghilangkannya dengan menyikat gigi. Hal ini karena sisa makanan itu dapat menumbuhkan bakteri penyebab gigi berlubang, penyakit gusi, dan bau mulut.
Setelah berhasil mengajarkan sikat gigi, orangtua juga perlu memberikan edukasi makanan apa saja yang bisa mempercepat kerusakan gigi. Seperti, mengonsumsi permen atau makanan manis lainnya dalam jumlah besar.
Baca juga: Sampah Lautan yang Tak Pernah Usai
Di sisi lain, berikan pula edukasi makanan atau minuman yang dapat membantu memperkuat gigi. Seperti, susu dengan kandungan tinggi kalsium yang dapat membantu memelihara kesehatan tulang dan gigi.
Dengarkan berbagai cerita dongeng seru lainnya yang bisa orangtua dengar bersama anak dalam siniar Dongeng Pilihan Orangtua di Noice dengan tautan dik.si/DopingNoice.
Jangan lupa untuk follow dan subscribe kanal Doping di Noice karena akan ada audio drama spesial dari cerpen dan dongeng Majalah Bobo Edisi 50 Tahun! Akses daftar putarnya dalam tautan berikut s.id/Bobo_DongengNostalgia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.