KOMPAS.com - Masalah perselingkuhan belakangan ini semakin jadi sorotan publik, terlebih beberapa kasusnya melibatkan profesi tertentu.
Sebut saja yang baru-baru ini viral di media sosial terkait perselingkuhan antara pilot dan pramugari dari satu maskapai, hingga dokter koas yang bertugas di rumah sakit yang sama.
Baca juga: Marak Kasus Perselingkuhan Disebarkan ke Media Sosial, Apa Sebabnya?
Belum lagi baru-baru ini banyak ulasan beredar mengenai riset terkait profesi tertentu yang rawan melakukan perselingkuhan.
Menurut survei terbaru yang dilakukan di Inggris, misalnya, disebutkan profesi seperti sales, guru, dan petugas kesehatan adalah profesi yang rentan selingkuh dari pasangannya, seperti dikutip dari Kompas.com.
Beberapa hal itu pun seolah membentuk stigma di masyarakat kalau orang-orang atau profesi tertentu berpotensi melakukan atau terjebak dalam perselingkuhan. Lantas, benarkah demikian?
Terlepas dari profesi para pelakunya, psikolog Ikhsan Bella Persada, M. Psi., dari situs konseling online yang berbasis di Jakarta mengatakan, perselingkuhan pada dasarnya tidak berkaitan secara langsung dengan profesi seseorang.
Masalah perselingkuhan bisa terjadi di antara individu karena dipicu oleh banyak faktor, mulai dari latar belakang, kondisi hubungan, pekerjaan hingga tingkat pendidikan, sehingga bisa dilakukan oleh siapapun.
"Sebenarnya masalah perilaku selingkuh itu bisa disebabkan banyak faktor, jadi bukan berarti karena dia profesi A, pasti ada kemungkinan dia melakukan selingkuh," ujarnya kepada Kompas.com, belum lama ini.
Baca juga: 11 Tanda Tak Terduga Pasangan Selingkuh
Dengan kata lain, terjadinya perselingkuhan itu melibatkan banyak aspek dan tidak berkaitan dengan profesi tertentu.
Tetapi ada beberapa hal yang dikatakan Ikshan bisa memengaruhi seseorang yang untuk berselingkuh dari pasangan sahnya, antara lain:
Perilaku selingkuh lebih sering dikaitkan dengan individu dengan self-esteem rendah.
Mereka akan terus menerus mencari peluang supaya dirinya merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri.
"Contoh dia merasa tidak percaya diri karena pasangannya terlalu mandiri dan independen, jadi dia merasa kurang berharga, sehingga mencari alternatif agar tetap berharga dengan mencari pasangan lain yang bergantung padanya," tutur Ikhsan.
Baca juga: 7 Alasan Tidak Membalas Selingkuh pada Pasangan
Perselingkuhan lebih mungkin terjadi karena ada kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi.
Misalnya, kebutuhan akan rasa cinta, rasa aman, kebutuhan seksual, kebutuhan akan apresiasi atau kebutuhan lainnya.