KOMPAS.com - Belum lama ini, beredar video di media sosial TikTok yang memperlihatkan seorang bayi sedang menangis, tetapi bibirnya dimainkan oleh orangtuanya hingga bayi tidak menangis.
Video tersebut sudah disukai oleh 6,1 juta pengguna TikTok dan dibanjiri lebih dari 33.000 komentar.
Baca juga:
Di bagian komentar, salah satu komentar teratas dari video itu berasal dari akun Inda_chnzzz yang mengatakan bahwa jika bibir bayi dimainkan ketika sedang mengeluarkan suara (cooing), bayi bisa menjadi gagap.
“Katanya kalau sering diginiin bisa gagap ntarrr,” bunyi pernyataan dari akun Inda_chnzzz, Jumat (29/12/2023).
Lantas, benarkah hal tersebut?
Menurut dokter spesialis anak, dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K), MPH, memainkan bibir anak tidak ada kaitannya dengan penyebab gagap pada anak.
“Enggak, enggak ada hubungannya (dengan gagap). Itu memang sudah biasa dilakukan banyak orangtua, biasanya karena mereka (merasa) gemas saja sama suara bayinya,” jelas Bernie saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (10/1/2024).
Bernie berasumsi, bayi yang ada di video tersebut baru menginjak usia sekitar enam-tujuh bulan. Dengan demikian, tahapan perkembangan bahasanya baru mencapai tahap cooing.
Cooing, kata Bernie, merupakan istilah yang digunakan ketika bayi mulai bisa mengeluarkan suara pertamanya. Misalnya "ah”, “oh”, atau “uh”.
“Kalau di usia-usia segitu memang bayi baru bisa melakukan cooing, baru nanti setelah tujuh bulan ke atas bisa melakukan babbling atau mengulang dua suku kata,” tuturnya.
Baca juga:
View this post on Instagram