Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kreasi Tuli Indonesia, Rancangan Batik Karya Penyandang Disabilitas

Kompas.com - 03/03/2024, 07:49 WIB
Nazla Ufaira Sabri,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam dunia mode yang penuh dengan tren dan gaya, kerap muncul inisiatif yang mengalir dari hati dan memberi arti yang lebih dalam. Banyak desain merupakan hasil perenungan atau terinspirasi dari hal-hal yang penuh makna.

Kreasi Tuli Indonesia adalah salah satu contoh nyata dari inisiatif yang berakar pada kepedulian, inklusi, dan keberlanjutan. Di balik langkah-langkahnya yang berani, terdapat sosok inspiratif, Akeyla Naraya (14), desainer muda Indonesia yang memimpin gerakan ini.

“Aku sudah mendesain dari umur 5 tahun, mulai mendesain batik dari 2018. Aku suka mendesain batik dan aku ingin menunjukkan kepada dunia bahwa batik di Indonesia memiliki beragam motif dan warna yang sangat menarik,” ucap Akeyla saat diwawancarai oleh Kompas.com, di Inacraft 2024, JCC Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (01/03/2024).

Kreasi Tuli Indonesia bertujuan menciptakan peluang yang adil bagi semua individu, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus.

Akeyla membantu teman-teman disabilitas untuk berkarya bersama, memberikan pelatihan, pembinaan, dan pemberdayaan, khususnya bagi perempuan, para disabilitas, sekaligus untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Para disabilitas yang terlibat dalam Kreasi Tuli Indonesia bukan hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga menjadi bagian dari proses kreatif. Mereka memainkan peran penting dalam memproduksi batik dan menjahit, membuktikan bahwa talenta dan keterampilan tidak mengenal batas.

Baca juga: Belanja Batik di Thamrin City, Bawa Uang Berapa?

Produk batik yang dihasilkan

Kain lilit dari Kreasi Tuli Indonesia di Inacraft 2024, JCC Senayan, Jumat (01/03/2024).KOMPAS.com/NAZLA UFAIRA SABRI Kain lilit dari Kreasi Tuli Indonesia di Inacraft 2024, JCC Senayan, Jumat (01/03/2024).

Dari tangan kreatif Akeyla dan timnya, lahirlah outer batik dengan harga sekitar Rp 400.000 serta kain lilit dengan harga sekitar Rp 350.000.

Bagi Akeyla, batik bukan hanya pakaian, tetapi juga bagian dari identitas dan kekayaan budaya bangsa. Dia berharap agar batik tidak hanya dipakai dan dicintai oleh generasi dewasa, tetapi juga menjadi pilihan yang digemari oleh remaja di seluruh Indonesia.

“Aku berharap batik bisa digunakan dan dicintai bukan hanya oleh orang dewasa tetapi oleh remaja-remaja juga di seluruh Indonesia,” harapnya.

Kreasi Tuli Indonesia bukan hanya sekadar tentang fashion, tetapi juga tentang perubahan sosial yang positif dan kesadaran akan lingkungan.

Dengan menyuarakan nilai-nilai inklusi dan keberlanjutan melalui karya-karya mereka, Akeyla Naraya dan timnya membuktikan bahwa desain tidak hanya sekadar estetika, tetapi juga kekuatan untuk menginspirasi dan merangkul keberagaman.

Bagi yang tertarik membeli hasil batik dari Akeyla bisa datang pada hari terakhir, 3 Maret 2024 di Pameran Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft 2024) di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan.

Baca juga: Cara Pakai Kain Batik Jadi Model Celana ala Didiet Maulana

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com