Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 11 Maret 2024, 06:16 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Anak-anak memang belum diwajibkan berpuasa. Namun, melatih kebiasaan berpuasa bisa dilakukan sejak usia dini sehingga anak mengenal dan membiasakan diri melakukannya.

Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Novi Poespita Candra, S.Psi., M.Si., Ph.D. menyebutkan ada beberapa cara melatih anak berpuasa yang dapat dipraktikkan oleh orangtua.

Baca juga:

Namun, sebelum memulainya, penting untuk terlebih dahulu menyampaikan pemahaman terkait makna puasa.

"Cara mempersiapkan anak berpuasa adalah dengan mendiskusikan terlebih dahulu dengan anak kita mengapa puasa itu harus dilakukan. Pemahaman pada anak akan terjadi bukan dengan menasehati atau mendoktrin," kata Novi di jakarta, Jumat (8/3/2024), seperti dikutip dari Antara.

Lebih lanjut, berikut langkah-langkah yang bisa dilakukab orangtua untuk melatih anak berpuasa. 

Tips melatih anak berpuasa

1. Menjelaskan manfaat kesehatan

Selain menjelaskan makna puasa secara agama, orangtua juga bisa menjelaskan manfaatnya bagi kesehatan, baik fisik maupun mental. 

Penting pula untuk sembari mengajari anak tentang pola makan yang baik selama bulan puasa.

Baca juga: Apakah ASI Berkurang Saat Ibu Puasa?

Misalnya, memperbanyak cairan saat waktu berbuka dan sahur, serta mengutamakan makanan bergizi. 

2. Menyepakati waktu berpuasa

Bukalah dialog dengan anak untuk menyepakati waktu berpuasa. Misalnya, berpuasa hingga tengah hari lalu melanjutkannya hingga waktu magrib, dan lainnya.

Buatlah perayaan kecil jika anak berhasil memenuhi kesepakatan.

"Ketika kesepakatan sudah terjalin, buat semacam perayaan sederhana dalam menyambut Ramadhan agar anak-anak merasa bahwa momentum ini adalah momentum yang menantang untuk dicoba," ujarnya.

Baca juga: 6 Tips Diet Saat Puasa Ramadhan, Banyak Makan Buah

Ajari pula anak untuk berbuat kebaikan sederhana yang bermanfaat bagi orang lain, seperti bersedekah. 

3. Menanyakan anak kesan setelah berpuasa

Setelah anak mencoba berpuasa, orangtua juga perlu menanyakan kesan mereka sebagai ruang untuk merefleksikan pengalamannya.

Misalnya, menanyakan kapan waktu terberat saat berpuasa, apa yang mereka rasakan, dan apa hal positif yang mereka rasakan. 

"Dari situ mereka akan merasa bahwa berpuasa memberi makna bukan hanya pada dirinya juga orang lain," ucap Novi.

Baca juga: 4 Risiko Kesehatan jika Keseringan Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa

4. Melatih secara bertahap

Hal terpenting adalah melatihnya secara bertahap agar yubuh anak mampu menyesuaikan diri. 

Misalnya, jangan paksa anak langsung berpuasa seharian atau memaksanya langsung tidak makan dan minum jika memang belum terbiasa bisa. 

 
 
 
Sieh dir diesen Beitrag auf Instagram an
 
 
 

Ein Beitrag geteilt von KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau