Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah di Balik Busana Adat Pernikahan Rizky Febian dan Mahalini, Dibuat 3 Bulan

Kompas.com, 12 Mei 2024, 09:30 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Pasangan Rizky Febian dan Mahalini Raharja telah resmi menjadi suami istri usai melangsungkan akad nikah pada Jumat (10/5/2024). Selanjutnya, pesta pernikahan digelar pada malam harinya. 

Salah satu yang menjadi sorotan dalam rangkaian pernikahan keduanya adalah busana adat. 

Baca juga: Rizky Febian dan Mahalini Pakai Busana Adat Sunda Saat Akad Nikah 

Pertama, busana adat yang dipakai dalam prosesi adat mepamit di rumah Mahalini yang berlokasi di Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Bali, pada Minggu (5/5/2024) lalu. Kedua, busana adat Sunda yang dipakai saat acara akad nikah di Hotel Raffles, Kuningan, Jakarta Selatan pada Jumat (10/5/2024).

Penyanyi Mahalini Raharja dalam balutan kebaya Sunda rancangan desainer Asky Febrianti di hari pernikahannya, Jumat (10/5/2024)Dok. Instagram @askyfebrianti Penyanyi Mahalini Raharja dalam balutan kebaya Sunda rancangan desainer Asky Febrianti di hari pernikahannya, Jumat (10/5/2024)

Kedua busana adat tersebut didesain oleh Asky Febrianti. Sang desainer pun menceritakan kisah di balik pembuatan dua busana adat tersebut kepada Kompas.com. 

Asky mengungkapkan, warna kedua busana adat tersebut merupakan pilihan kedua mempelai. 

“Memang dari awal baik Lini maupun Iky sudah tahu ingin warnanya apa untuk setiap acaranya,” tutur Asky saat dikonfirmasi Kompas.com, dikutip Minggu (12/5/2024). 

“Paling diskusi lebih ke warna, misalnya waktu di Bali ingin warna bronze, nah bronze itu kan banyak warna. Jadi, dari situ saya kasih lagi beberapa opsi warna bronze, bronze mana yang lebih diinginkan, kita coba juga di badan, warna mana yang lebih cantik untuk di badan,” imbuh Asky.

Baca juga: Mahalini Pakai Siger Sunda Saat Akad Nikah, Proses Buatnya 1,5 Bulan

Sedangkan, untuk desain busana adat sepenuhnya diserahkan kepada  Asky Febrianti dan tim. Asky pun menyelipkan kisah menarik pada masing-masing busana adat tersebut.

Mahalini Raharja saat menjalani prosesi adat mepamit di  Bali pada pada Minggu (5/5/2024)Dok. Bridestory Mahalini Raharja saat menjalani prosesi adat mepamit di Bali pada pada Minggu (5/5/2024)

Untuk busana adat mepamit, Asky memberikan motif pura pada detail punggung kebaya yang dipakai Mahalini. Selain pura sangat identik dengan Bali, makna lainnya yakni Bali akan selalu mengalir di dalam diri Mahalini, meskipun sang penyanyi sudah berpamitan. 

Sementara, baju akad dipilih warna putih untuk melambangkan kesucian dengan pilihan motif kebaya yang lebih simpel. 

“Semua punya detail dan cerita masing-masing, seperti di Bali memang ada puranya. Kalau akad warnanya putih pure, jadi melambangkan kesucian pernikahan, sehingga di belakang motifnya memang lebih simpel,” ungkanya.

Asky juga mengungkapkan bahwa semua kebaya yang dipakai Mahalini bertabur dengan kristal swarovski dan full payet. Karenanya, kebaya tersebut tampak anggun dan mewah saat dipakai Mahalini. Sementara, material utamanya adalah bahan french lace. 

“Bedanya, untuk akad memang kalau dilihat kasat mata engga terlalu kelihatan, tapi sebenarnya untuk akad itu banyak ditaburi kristal di bajunya. Tapi karena mungkin warnanya putih jadi engga se-pop up waktu (kebaya) yang di Bali,” ujarnya.  

Baca juga: 4 Tips Calon Pengantin Tetap Waras Saat Mempersiapkan Pernikahan 

Proses pembuatan 3 bulan 


Penyanyi Mahalini Raharja dalam balutan kebaya Sunda rancangan desainer Asky Febrianti di hari pernikahannya, Jumat (10/5/2024)Dok. Instagram @askyfebrianti Penyanyi Mahalini Raharja dalam balutan kebaya Sunda rancangan desainer Asky Febrianti di hari pernikahannya, Jumat (10/5/2024)

Menariknya, Asky mengungkapkan proses pembuatan kebaya tersebut membutuhkan waktu selama tiga mulai. 

“Kalau untuk berapa lama waktu pengerjaannya, kurang lebih tiga bulan,” ujarnya. 

Semua proses tersebut meliputi pemilihan warna, pembuatan desain, persetujuan desain kebaya oleh Rizky dan Mahalini, hingga pengerjaan selasai. Menurut Asky, tidak ada kendala yang berarti selama proses pembuatan busana adat tersebut.  

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau