Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa James Bond Minta Martini-nya Dikocok?

Kompas.com, 24 Mei 2017, 08:23 WIB
Wisnubrata

Penulis

"Shaken, not stirred" adalah kalimat khas agen rahasia James Bond soal bagaimana ia minta minuman martini-nya disiapkan.

Kalimat itu muncul pertama kali dalam novel karangan Ian Fleming berjudul Diamonds Are Forever (1956), meski Bond sendiri tidak mengatakannya sendiri hingga novel Dr. No muncul (1958). Dalam film James Bond yang diadaptasi dari novel Fleming, kalimat itu diucapkan pertama kali oleh tokoh penjahat Dr. Julius No, pada film Dr. No (1962), dan baru diucapkan Bond (diperankan Sean Connery) dalam film Goldfinger (1962)

Selanjutnya, frasa tersebut muncul dalam banyak film James Bond, terutama saat diperankan Roger Moore, dengan pengecualian di film You Only Live Twice (1967), di mana minuman itu ditawarkan dengan kata “stirred, not shaken” dan Bond menjawab “that’s right”.

Pengecualian kedua ditemukan pada Casino Royale (2006) di mana Bond yang baru kalah jutaan dollar dalam permainan poker menjawab “Do I look like I give a damn?” ketika ditanya apakah ia ingin martininya dikocok (shaken) atau diaduk (stirred).

Pilihan James Bond soal pembuatan cocktail martini itu kemudian menjadi terkenal dan banyak orang menirunya. Padahal pembuatan martini dengan dikocok, menurut para ahli minuman, adalah proses yang keliru.

Martini yang benar dibuat menggunakan dry gin dengan sedikit vermouth dan es. Ketiga bahan itu dituangkan dalam pengocok cocktail, tapi bukannya dikocok melainkan diaduk perlahan agar tercampur dengan lembut. Bahkan menurut petunjuk, pengadukan sebaiknya dilakukan menggunakan sendok kayu dan bukan logam agar suhu minuman tidak berubah.

Sedangkan mengocok campuran akan memberi efek rasa yang umumnya dihindari penggemar martini, karena pengocokan akan membuat es lebih banyak mencair sehingga rasanya lebih tawar dan tampilannya menjadi keruh.  Selain itu pengocokan membuat minuman menjadi lebih dingin sehingga kurang memunculkan aroma gin.

bond James Bond diperankan Daniel Craig menikmati martini-nya
Lalu mengapa seorang agen rahasia kelas atas seperti James Bond yang mestinya menguasai etiket kuliner berulang kali melakukan pilihan “keliru” dengan meminta martini-nya dikocok dan bukan diaduk?

Salah satu teori yang muncul adalah Bond sengaja menurunkan potensi memabukkan dari minuman itu dengan mengocoknya sehingga ada lebih banyak air di sana. Hal ini penting agar agen rahasia itu tetap waspada walaupun sedang minum.

Selain itu, sepertinya Bond digambarkan lebih suka minuman dingin. Seperti catatan di atas, mengocok martini akan membuat es lebih banyak mencair dan minuman menjadi lebih dingin dengan cepat. Kesukaan Bond pada minuman dingin digambarkan dengan jelas dalam Casino Royale di mana ia memesan minuman sesuai seleranya:

A dry martini… In a deep champagne goblet… Three measures of Gordon’s, one of vodka, half a measure of Kina Lillet. Shake it very well until it’s ice-cold, then add a large thin slice of lemon-peel. Got it?”

Dicatat juga bahwa pilihan Bond menggunakan vodka dalam minuman tersebut adalah untuk menghindari rasa seperti bahan bakar korek api.

Teori lain menyebutkan bahwa Ian Fleming sedang gemar minum vodka martini saat menulis novel James Bond, dan mungkin beberapa vodka yang didapatkannya kualitasnya tidak terlalu baik. Vodka murahan yang dibuat dari kentang sering kali memunculkan rasa seperti minyak, sehingga mengocoknya akan bisa menyembunyikan rasa itu.

Namun walau keliru dan apapun alasannya, pilihan martini Bond sudah terlanjur terkenal, sehingga ketika salah satu pemeran Bond, Roger Moore meninggal, satu hal yang diingat penggemar cerita agen rahasia itu adalah "Shaken, not stirred".

Baca: Mengenang Gaya Ikonik Roger Moore di Film James Bond

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau