BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dan Sensodyne

Ini Cara Hindari “Mood Swing” saat Ramadhan...

Kompas.com, 19 Juni 2017, 14:19 WIB
Auzi Amazia Domasti

Penulis

KOMPAS.com – Pagi tadi, Anita (27) merasa senang karena terhindar dari macet sebelum ke kantor. Namun, siang ini ia jadi kesal sebab bosnya terlambat lagi menghadiri rapat. Ditambah, pekerjaannya makin menumpuk akibat ada teman kantornya yang cuti.

Entah mengapa, hari ini Anita jadi tidak bersemangat. Ia pun merasa mudah marah. Padahal, ia tengah berpuasa. Sehingga selain menahan lapar dan haus, ia perlu banyak bersabar juga.

Apakah Anda pernah mengalami kejadian seperti Anita? Mendadak mudah sensitif saat berpuasa.

Ketika puasa, memang terjadi perubahan hormon dalam tubuh yang bisa membuat kita jadi lebih sensitif. Hal ini pun mendorong orang mudah marah atau mengalami mood swing.

Padahal, menahan amarah saat berpuasa sangat penting supaya puasa afdol. Oleh karena itu, tingkatkan kesabaran dan buat rileks pikiran Anda

Ada beberapa cara sederhana yang bisa Anda terapkan untuk mengurangi mood swing.

Pertama, luangkan waktu menonton acara atau film komedi. Misalnya, menonton kembali film Mr. Bean. Anda bisa tertawa dan mood bisa kembali membaik setelah melihat tingkah konyol aktor Rowan Atkinson.

Selain itu, tidak ada salahnya untuk membeli bunga segar. Kemudian, hiaslah meja kerja atau ruangan Anda dengan bunga tersebut.

Pilihlah jenis bunga dengan warna yang Anda suka. Keindahan bunga itu bisa jadi berdampak pada kebahagiaan.

Penelitian Dr. Jeannette Haviland Jones bersama rekan-rekannya dari Departemen Psikologi pada 2005, Rutgers-The State University of New Jersey, menunjukkan kehadiran bunga terbukti memperbaiki mood seseorang dalam kurun waktu yang lama.

Salah satu hasil penelitian itu menyebutkan bahwa perempuan yang menerima bunga jadi lebih banyak memiliki mood positif sampai tiga hari kemudian.

“Penelitian ini menarik karena membuktikan secara ilmiah kalau orang bisa mengatur mood sehari-harinya secara natural,” kata Jones.

Berbagi dengan orang di sekitar Anda merupakan cara lain untuk memperbaiki mood swing.

SHUTTERSTOCK Ilustrasi.
Pada buku Give & Take, penulisnya profesor Adam Grant, memaparkan konsep “membantu orang dalam 100 jam.”

Menurut Grant, meluangkan waktu 100 jam dalam setahun atau rata-rata 5 menit sehari untuk membantu sesama manusia, dapat menimbulkan rasa kebahagiaan dan mengurangi stres.

Berbagi atau membantu orang juga tidak hanya dengan bersedekah pada orang yang kurang mampu. Anda bisa mulai dengan berbagi senyum atau mentraktir teman berbuka puasa. Tentu teman Anda akan merasa senang. Dan percayalah, rasa bahagia itu akan menular.

Saling berbagi tips puasa juga bisa bermanfaat. Apabila Anda punya cara tersendiri supaya bisa lebih menikmati puasa di bulan Ramadhan ini, tidak ada salahnya beritahu tips tersebut ke orang lain.

Anda bisa memberi tahu secara langsung ke teman. Atau tulislah kemudian bagikan di media sosial, seperti berbagi tips semangat puasa dalam kegiatan #SensodyneBerbagi.

Tips Anda yang dibaca orang lain, bisa saja menginspirasi dan membantu mereka menahan godaan saat puasa. Dengan berbagi tips, Anda sekaligus bisa mengikuti kompetisi dan berkesempatan mendapatkan hadiah.

Dengan berbagi tips di media sosial bersama #SensodyneBerbagi, Anda juga turut berpartisipasi mendonasikan Rp 5.000,00 untuk Yayasan Difabel Mandiri Indonesia.

Nah, ternyata banyak hal mudah yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi mood swing di bulan puasa. Siapkah mencoba?


Terkini Lainnya
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau