Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gaun Hitam yang Diperebutkan untuk Menghadiri Golden Globe

Gaun hitam itu merupakan simbol perlawanan terhadap kasus pelecehan dan kekerasan seksual di industri hiburan yang serba glamor ini.

Kekompakan para tamu di ajang Golden Globe itu menunjukkan besarnya dukungan terhadap korban pelecehan seksual. Ajang pemberian penghargaan bagi aktor dan aktrif film ini menjadi aksi protes paling kentara sejak kasus pelecehan seksual oleh Harvey Weinstein dan nama besar di industri film lainnya terungkap.

Namun, para penata busana pun harus memutar otak untuk memenuhi permintaan gaun hitam. Apalagi menemukan gaun hitam yang layak dikenakan di karpet merah dalam waktu singkat bukan perkara mudah.

“Kami semua berjuang untuk gaun hitam yang sama,” kata penata busana Mariah Carey kepada Hollywood Reporter.

Andre Walker, penata rambut Oprah Winfrey selama lebih dari 30 tahun, mengatakan terjadi kepanikan karena perubahan mendadak untuk gaun yang akan dipakai.

“Ini sangat penuh tekananan. Anda merencanakan untuk tampilan tertentu, dan tangan Anda tengah mengerjakannya, namun tiba-tiba Anda harus berhenti dan menjadi kreatif. Ini sangat penuh tekanan.”

Dia menambahkan, bila seseorang menggunakan gaun hitam yang modelnya cukup sederhana, penampilan bisa ditingkatkan dengan penataan rambut. Untuk Winfrey sendiri, dia mengatakan bahwa bahwa presenter TV itu membuat keputusan berdasarkan banyak hal. 

“Apapun yang dia lakukan berdasarkan dengan integritas. Jika dia sangat percaya pada sesuatu, maka dia akan ungkapkan,” katanya.

Puluhan aktris kenamaan berjanji untuk mengenakan gaun hitam setelah skandal Harvey Weinstein terkuak. Namun, Walker mengingatkan para pendukung gerakan “MeToo” untuk tidak menghakimi mereka yang memilih untuk tidak mengikutinya.

Beberapa aktris yang dikabarkan tak mengenakan gaun hitam, yakni Sarah Jessica Parker dan Alicia Vikander.

"Mereka punya alasan sendiri. Mungkin akan ada reaksi balik. Saya pikir jika Anda tampil dalam sesuatu yang sangat cerah, mereka akan mendapat banyak perhatian. Saya rasa tidak perlu dihakimi,” katanya.

Oprah Winfrey akan menerima penghargaan Cecil B. DeMille lifetime achievment, dan akan memberikan pidato utama terkait kasus pelecehan seksual di industri ini.

Dia juga membantu mendorong sebuah inisiatif bernama Time's Up, yang telah mengumpulkan dana sebesar 14 juta dolar AS atas nama korban pelecehan seksual untuk melewan Weinstein yang membantah tudingan pemerkosaan dan penyerangan seksual.

Sebanyak 300 wanita di industri film —termasuk di dalamnya aktris Reese Witherspoon, Emma Stone, dan Gal Gadot—mengumumkan akan mengenakan pakaian serba hitam dalam iklan surat kabar satu halaman penuh.

Time's Up adalah sebuah program yang diluncurkan dengan sebuah surat terbuka dengan ditandatangani oleh ratusan wanita di bisnis pertunjukan, termasuk Ashley Judd, Eva Longoria, America Ferrera, Rashida Jones dan Kerry Washington, serta produser Shonda Rhimes.

Beberapa aktris dan penata busana juga meminta merek busana yang menjadi sponsor di Golden Globe untuk turut memberi sumbangan amal, termasuk dana bagi pembelaan hukum para korban.

Para nominasi dan presenter Golden Globe nantinya juga akan diberikan Lencana Time's Up.

Kelly Hurliman, seorang penata busana Hollywood, mengatakan bahwa rekan-rekannya terus-menerus saling berhubungan dengan para klien untuk berkonsultasi soal gaun hitam.

"Mereka saling berbicara satu sama lain lebih banyak akhir-akhir ini daripada ajang penghargaan sebelumnya,” katanya.

Dia juga tak menampik beberapa aktris mungkin masih memilih gaun dengan warna lain, tapi jumlahnya sedikit. 

"Anda tahu, Anda akan menciptakan perbincangan jika Anda mengenakan gaun berwarna (selain hitam),” katanya.

"Ini semua tentang orisinalitas, namun saya sangat merasa yakin akan lebih banyak gaun hitam."

Dan menurutnya ini merupakan pekerjaan berat bagi para penata busana. “Mereka harus kreatif,” katanya.

Dia melanjutkan bahwa aksi di Golden Globe adalah sebuah pernyataan yang tidak akan berlanjut. Sebab ini adalah sebuah pernyataan besar. Dia memprediksi aksi ini tidak akan berlanjut pada ajang Oscar 2018 tida

Acara ini juga akan memberikan suara untuk kampanye berkelanjutan melawan diskriminasi gender di Hollywood.

Menurut sebuah laporan pekan ini dari University of Southern California dari 100 film teratas di box office tahun lalu, hanya 7,3 persen yang sutradaranya perempuan.

“Keberagaman di kursi sutradara hampir tidak ada dan gender di jajaran eksekutif di studio besar tetap sangat tidak seimbang.”

Di Golden Globes kelima nominasi sutradara terbaik adalah pria.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/01/07/170827520/gaun-hitam-yang-diperebutkan-untuk-menghadiri-golden-globe

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com