Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Waspadai Infeksi Setelah "Pedicure" dengan Alat yang Tidak Steril

Kasus yang dialami Jennifer White dari Indiana, Amerika Serikat, ini bisa jadi pelajaran. Ia terpaksa di rawat di rumah sakit selama seminggu gara-gara kakinya mengalami infeksi parah yang diperkirakan disebabkan karena pedicure.

White mengatakan, dua minggu sebelum infeksi, ia melakukan perawatan pedicure di sebuah salon khusus kuku.

Dua hari kemudian, ia mendapati jari-jari kakinya bengkak dan warnanya menjadi keunguan. Lalu ia memeriksakan diri ke dokter dan diketahui kakinya infeksi berat.

"Saya sangat takut karena ada kemungkinan diamputasi. Gara-gara pedicure 35 menit saya harus dirawat seminggu di rumah sakit," ujarnya.

Menurut dokter yang merawatnya, kemungkinan ada luka kecil di kakinya ketika melakukan pedicure, sehingga kemudian ada bakteri yang masuk.

Manajer salon tersebut mengatakan bahwa pihaknya tidak menggunakan pisau cukur karena memang ada peraturan di negara bagian tersebut yang melarang penggunaannya di spa atau salon untuk menghilangkan kapalan atau bercukur.

Selain itu, pihak salon itu juga mengaku selalu mensterilkan alat-alat pedicure setelah digunakan. Walau menolak disebut sebagai penyebab infeksi White, namun pihak salon mengatakan akan menanggung biaya pengobatan pelanggannya itu.

Kasus yang dialami White tersebut bukanlah infeksi kaki pertama akibat pedicure. Tahun 2016 juga diberitakan seorang wanita menderita infeksi bakteri di kakinya setelah pedicure.

Untuk mencegah hal ini terjadi pada Anda, pastikan untuk memilih salon yang bersih dan membersihkan alat-alat yang dipakai. Jangan ragu untuk bertanya tentang prosedur sterilisasi yang mereka lakukan.

Jika Anda memiliki luka terbuka, bahkan hanya luka gores, di bagian kaki atau jari-jari, sebaiknya jangan lakukan pedicure dulu sampai lukanya sembuh.


https://lifestyle.kompas.com/read/2018/03/19/120000920/waspadai-infeksi-setelah-pedicure-dengan-alat-yang-tidak-steril

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke