Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

10 Hal yang Dapat Menurunkan Jumlah Sperma

KOMPAS.com - Setiap ejakulasi pria menghasilkan jumlah sperma yang berbeda-beda. Katanya, semakin banyak jumlah sperma dapat membantu seseorang cepat memiliki keturunan.

Pasalnya, jika semakin banyak jumlah sperma yang dihasilkan saat ejakulasi, maka peluang untuk membuahi sel telur akan lebih besar.

Jumlah sperma normal dalam sekali ejakulasi yakni sekitar 15 juta hingga lebih dari 200 juta sperma per mililiter air mani. Seorang pria dianggap memiliki jumlah sperma yang rendah jika  kurang dari 15 juta sperma per mililiter atau kurang dari 39 juta sperma per ejakulasi.

Masalahnya, penurunan jumlah sperma berbanding lurus dengan peluang untuk membuat pasangan mencapai kehamilan.

Bila memang pembuahan tak kunjung terjadi, mungkin jumlah sperma yang kamu hasilkan kurang banyak. Tanpa disadari, ada beberapa hal yang bisa menyebabkan jumlah sperma pada pria menurun. Apa saja?

1. Berendam di air panas

Jadi jumlah sperma yang dihasilkan akan lebih sedikit dibandingkan dengan biasanya. Hal ini dikarenakan suhu ideal pembentukan sperma yaitu lebih rendah beberapa derajat dibandingkan dengan suhu tubuh. Oleh karena itulah testis berada menggantung di luar tubuh.

2. Merokok

Selain itu, merokok dengan menggunakan bahan selain tembakau, ganja misalnya telah terbukti dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas sperma.

3. Menyimpan ponsel di saku celana

Peningkatan suhu dan aktivitas elektromagnetik pada handphone bisa menyebabkan penurunan jumlah sperma, tingkat motilitas (gerakan sperma), dan bentuk sperma yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang menaruh ponsel di tas.

Sebanyak 47 persen kasus dengan kondisi ini telah ditemukan terutama pada pria yang menyimpan ponselnya di saku celana sepanjang siang hari.

4. Kurang tidur

Namun, tidur yang terlalu lama juga tidak bagus untuk kesuburan. Oleh karena itu, cobalah untuk menerapkan pola tidur yang cukup yakni sebanyak 7 sampai 8 jam per malam untuk mendapatkan manfaat maksimal.

5. Demam

Saat demam, seluruh tubuh pria menjadi panas, termasuk testis. Membutuhkan waktu selama 72 hari dari sperma mulai kembali diproduksi dan akan dikeluarkan melalui ejakulasi.

Oleh karena itu, jika seorang pria mengalami demam selama dua hari biasanya jumlah sperma akan pulih dan berada dalam jumlah normal pada jangka waktu 2 hingga 3 bulan ke depan.

6. Alkohol dan kafein

Dikutip dari Prevention, pria yang menenggak lima minuman atau lebih dalam seminggu memiliki 33 persen jumlah sperma yang lebih rendah dibandingkan dengan pria yang hanya meminum 1 hingga 5 minuman setiap minggunya.

Tak hanya alkohol, kafein yang dikonsumsi berlebihan juga bisa menurunkan jumlah sperma. Untuk itu, batasi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein dengan hanya mengonsumsinya 1 sampai 2 cangkir per hari.

7. Terkena senyawa kimia

Oleh karena itu, para pria yang bekerja di daerah yang setiap harinya terkena racun perlu mengenakan pakaian pelindung dan masker wajah untuk menghindari paparan langsung dari berbagai bahan kimia berbahaya.

Selain itu penting untuk diketahui bahwa BPA atau zat kimia yang ditemukan dalam plastik berbentuk botol air minum, wadah makanan, serta lapisan kaleng alumunium bisa membahayakan jumlah sperma di dalam testis.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Fertility & Sterility melaporkan fakta bahwa pria dengan tingkat BPA yang lebih tinggi di dalam urinenya memiliki jumlah dan kualitas sperma yang lebih rendah dibandingkan dengan pria yang tingkat BPAnya lebih rendah.

Untuk itu, hindari wadah makanan dan minuman berbahan dasar plastik dan kaleng. Jangan sekali-kali memilih botol minum bernomor daur ulang 3 dan 7 karena cukup berbahaya dan berisiko tinggi mencemari air di dalamnya.

Kamu bisa mengecek label dan nomor kode ini di bagian bawah botol sebelum membelinya. Usahakan untuk membawa botol minum dari rumah dan pastikan saat membelinya tertera tulisan BPA free untuk memastikan bahwa botol aman dari zat ini.

8. Suplemen testosteron dan steroid

Ketika seorang pria mengonsumsi testosteron buatan dari luar, tubuh akan secara otomatis berpikir bahwa kadar hormon dalam tubuh meningkat dan menghentikan produksi testosteron alami. Padahal testosteron alami sangat diperlukan oleh tubuh untuk memproduksi sperma.

Biasanya, penggunaan testosteron buatan ini tidak menyebabkan kerusakan permanen asalkan tidak digunakan secara berlebihan. Umumnya, setelah tiga bulan sejak penggunaan suplemen dan steroid dihentikan, tubuh akan kembali memproduksi sperma.

9. Obat-obatan tertentu

Oleh karena itu, bagi kamu dan pasangan yang sedang atau merencanakan kehamilan dalam waktu dekat perlu membicarakannya ke dokter terkait untuk menanyakan jenis obat yang digunakan dalam pengobatan apakah termasuk yang memengaruhi kualitas dan kuantitas sperma atau tidak.

10. Obesitas

Pasalnya lemak yang berlebih di dalam tubuh bisa mengubah testosteron menjadi estrogen dan estrogen yang berlebih dapat merusak pertumbuhan dan kualitas sperma.

Berbagai hal dan kebiasaan di atas bisa mengancam jumlah sperma di dalam testis. Oleh karena itu, cara terbaik untuk menjaganya tetap normal ialah dengan menghindari penyebabnya dan tentunya menerapkan pola hidup sehat setiap hari.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/04/17/212100620/10-hal-yang-dapat-menurunkan-jumlah-sperma

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke