Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Merek "Streetwear" Indonesia Unjuk Gigi di Agenda Show-Long Beach

"Agenda Show" adalah pameran fesyen tahunan khusus streetwear, action sport, denim, footwear, surfing, dan skate internasional.

Acara besar yang digelar sejak tahun 2003 ini biasa dihadiri oleh 10.000 pengunjung yang adalah pelaku pasar di industri tersebut.

Tak hanya pembeli, tapi juga distributor dan investor, dari sekitar 50an negara memadati event itu.

Uniknya, pada tahun 2018 ini lima brand asal Indonesia ikut unjuk gigi dalam acara tersebut.

Mereka adalah brand lokal yang terpilih dari 121 peserta yang mendaftar dan mengikuti seleksi/kurasi, di bawah naungan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).

"Pertama kali Indonesia ambil bagian di acara ini," ungkap Deputi Pemasaran Bekraf, Joshua Simandjuntak, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (22/6/2018).

Kelima brand yang terpilih setelah melalui tiga tahapan kurasi tersebut, yang pertama adalah Elhaus, yang menjagokan desain modern menswear dan denim.

Lalu ada Paradise Youth Club, yang mengandalkan rancangan dengan inspirasi era 90an, dari skate dan musik.

Brand lokal ketiga adalah OldblueCo yang menitikberatkan produksi fesyen dengan bahan denim.

Kemudian, ada merek Monstore dengan koleksi unisex apparel dan home. Terakhir adalah label Potmeetspop yang berkreasi dengan bahan denim, lewat rancangan modern.

Kenapa Agenda Show?

Lebih jauh, Joshua menguraikan latar belakang Bekraf memiliki ajang "Agenda Show". Menurut dia, acara ini diharapkan akan menjadi jalan masuk yang tepat bagi pelaku industri lokal ke pentas global.

"Dukungan selama ini lebih banyak ke fesyen mainstream, padahal industri streetwear sebenarnya sudah ada sejak era 90an," kata dia.

"Masih ada yang ingat dengan merek Country Fiesta, Hammer? Itu adalah industri garmen lokal yang sudah muncul dengan brand," kata Joshua.

Di sisi lain, dia mengatakan, selama ini Indonesia lebih banyak menjadi "tukang jahit" untuk merek-merek global.

"Ketika Vietnam biaya lebih murah, mereka pindah ke sana, tak ada loyalitas dalam urusan ini," ungkap Joshua.

Nah, dengan ikut sertanya perwakilan Indonesia di ajang global semacam "Agenda Show", diharapkan merek-merek potensial Tanah Air ini pun dapat berkembang, membuka jalan ke pasar Global.

"Pas jalan-jalan di LA (Los Angeles), eh ada merek itu... jadi ya ultimate goal -nya masuk ke pasar global," kata Joshua.

"Di ajang ini mereka bisa bertemu dengan buyers, distributor, investor, dan mungkin partner bisnis," sebutnya. 

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/06/22/173417420/5-merek-streetwear-indonesia-unjuk-gigi-di-agenda-show-long-beach

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com