Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah "Gaun Elvis" Putri Diana yang Tak Disukai Pangeran William

KOMPAS.com - Meskipun telah lama tiada, nama Putri Diana tetap dikenang, terlebih oleh para penggemarnya.

Apalagi, sejak hebohnya pernikahan kerajaan tahun ini, nama Putri Diana semakin santer disebut-sebut dalam pemberitaan di media massa.

Ibu Pangeran Harry dan William ini pernah menjadi ikon mode di era 1990an. Bahkan, gaya berbusana Putri Diana masih sering dijadikan pedoman di era modern ini.

Tina Brown, mantan editor Vanity Fair dan penulis biografi Putri Diana pernah mengulas busana Putri Diana yang sempat menjadi viral.

Pada tahun 1980an, Putri Diana pernah memakai atasan yang merupakan refleksi dari estetika pada zamannya.

Menurut Brown, Putri Diana telah bekerja sesuai standar istana, meskipun tersirat rasa tidak nyaman akan kemegahan dan keadaan di Istana.

Ketika dia bercerai pada tahun 1996, Diana akhirnya berani bereksplorasi dengan gaya yang benar-benar mencerminkan karakternya.

Pada paruh pertama tahun 1980an, Putri Diana juga tak luput dari kesalahan saat menerapkan aturan berbusana ala kerajaan.

Namun, ia selalu tampil memukai nan elegan sebagai anggota keluarga kerajaan.

Pada tahun 90an, ia mulai meninggalkan gaya busana ala kerajaan dengan melelang semua pakaiannya di rumah lelang Christie, New York.

Uang yang terkumpul dari hasil lelang ia sumbangkan untuk badan amal yang bekerja memerangi AIDS dan kanker.

Dan, salah satu busana fenomenal yang turut ia lelang adalah 'gaun Elvis' warna putih rancangan Catherine Walker.

Gaun putih berhias mutiara tersebut dilengkapi dengan jaket bolero dengan potongan kerah ala Elvis Presley.

Mantan istri Pangeran Charles ini pernah mengatakan kepada Tina Brown, orang Inggris tak lagi memakai gaun dengan hiasan mutiara.

Ia pertama kali mengenakan busana tersebut ketika kunjungan resmi ke Hongkong. Ini mengingat busana berhias mutiara merupakan simbol budaya Tiongkok.

Sang Putri kembali memakai gaun tersebut pada momen British Fashion Award tahun 1989.

Putri Diana kerap memakai busana karya Catherine Walker selama ia menjadi anggota Kerajaan Inggris.

"Setiap kali saya melihat Putri dalam gaun ini, saya merasa tidak mungkin orang lain pantas mengenakan gaun dan bolero ini," ucap Catherine Walker.

Sayangnya, tidak semua orang menyukai gaun tersebut.

Anak tertua Putri Diana, Pangeran William, pernah menyampaikan rasa tidak sukanya pada gaun ikonik tersebut, ketika dihubungi oleh kurator rumah lelang Christie, Meredith Etherington-Smith.

Menurut William, gaun tersebut sangat mengerikan untuk dijual, terutama pada bagian kerah yang terlalu menjulang dengan hiasan yang terlalu berkilauan.

Namun toh, gaun tersebut terjual dengan harga tiga juta poundsterling atau sekitar Rp 57 miliar.

The Franklin Mint, perusahaan yang memproduksi memorabilia Putri Diana yang membeli gaun putih tersebut.

Perusahaan yang berbasis di New York itu kemudian merilis boneka Putri Diana dengan memakai 'gaun Elvis'.

Kini Gaun putih bertahtahkan mutiara tersebut disimpan di museum Victoria & Albert, London, dan tetap akan menjadi busana Putri Diana yang paling ikonik.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/07/05/104639920/kisah-gaun-elvis-putri-diana-yang-tak-disukai-pangeran-william

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke