Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Jatuh Bangun Lizzie Parra Jalankan Bisnis Kosmetik

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Lizzie Parra mungkin sudah lama dikenal di dunia kecantikan sebagai makeup artist sekaligus beauty vlogger.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir dara dengan nama panjang Elizabeth Christina Parameswari itu tengah fokus pada bisnis lini kosmetiknya, By Lizzie Parra (BLP).

Mulai dipasarkan secara online lewat media sosial, BLP kini sudah memiliki gerai offline di Jakarta dan Bandung. Dalam waktu dekat gerai BLP juga akan dibuka di Surabaya November mendatang.

Namun, di balik kesuksesan tersebut, ada jatuh bangun seorang Lizzie Parra untuk membuat bisnisnya terus bertahan dan maju.

"Dari luar mungkin terlihat keren, tapi di baliknya nangis-nangis darah. Ini bisnis yang sama kejamnya dengan bisnis lain. Penuh challenge, ribet."

Hal itu diungkapkan Lizzie ketika berkunjung ke kantor Kompasiana di Palmerah Barat, Jakarta, Selasa (2/10/2018).

Lizzie pada awalnya tak langsung memikirkan untuk membuat sebuah lini kosmetik. Sebagai makeup artist, ia justru sempat bermimpi untuk memiliki studio kecantikan dan tim makeup sendiri.

Namun, seiring berjalannya waktu ia mulai tertarik untuk membuat sebuah label kosmetik indie dan melakukan riset.

Selain itu, kegemarannya di bidang marketing, public relations dan branding membuatnya semakin yakin menjalankan bisnis kosmetik seperti saat ini.

Pekerjaannya di salah satu perusahaan kecantikan internasional pun ditinggalkannya demi meraih mimpinya memiliki label sendiri.

"Itulah kenapa aku berani launching BLP Beauty ini. Ini hasil perjalananku delapan tahun ke belakang," kata Lizzie.

Meski merasa bisnis kosmetik adalah sesuatu yang menantang, namun beban tersebut menurutnya menjadi tak terlalu berat karena ia sangat mencintai kosmetik.

Ditambah lagi, Lizzie merasa senang memiliki tim yang solid dan bisa membantunya meraih mimpi.

"Kalau memang suka dan tahu caranya, setiap challenge akan dilakukan kaya: oh akhirnya selesai juga. Ada challenge apa lagi nih," kata Lizzie.

"Intinya harus punya mimpi, cari tahu mimpi itu bisa atau enggak, goalnya apa, lalu jalan."

Produksi adalah salah satu tantangan berat yang dihadapi Lizzie. Karena bekerjasama dengan empat manufaktur, Lizzie dan timnya harus bersedia bolak-balik ke sana kemari untuk mengurusi stok produk BLP.

Dengan kerjasama yang dibangun dengan empat manufaktur, Lizzy dan tim BLP juga harus memastikan produk-produk yang dihasilkan punya standar yang sama.

"Standarnya harus sama, barang kalau cepat kosong gimana, gimana bikin produk baru yang belum pernah ada. Jadi (tantangan) lebih ke product development," kata Lizzie.

Seiring berkembangnya industri kecantikan, kosmetik lokal indie juga semakin bermunculan dan persaingan semakin ketat.

Lizzie sendiri tak memungkiri kemunculan banyak kompetitor dan label yang punya pergerakan lebih masif.

Namun, ia memilih fokus pada internal dan pengembangan produknya ketimbang merisaukan munculnya para pesaing.

"Dengan begitu kita akan lebih improve. Karena kompetisi terbesar adalah dengan diri sendiri, kalau memikirkan kompetisi dengan yang lain enggak akan ada habisnya," kata dara kelahiran 2 Februari 1987 itu.

Ia mengaku lebih suka merangkul sesama label kosmetik lokal lainnya untuk memajukan industri kosmetik Indonesia. Apalagi, kata dia, perkembangan industri kosmetik menjadi salah satu bidang yang difokuskan oleh Kementerian Perindustrian.

"Jadi lebih baik kita bahu membahu agar kosmetik lokal lebih baik lagi," kata Lizzie.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/10/03/151500420/cerita-jatuh-bangun-lizzie-parra-jalankan-bisnis-kosmetik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke