Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lama Melajang Bukan Pertanda Buruk dalam Asmara...

KOMPAS.com - Entah karena fokus pada pendidikan atau karir, ada banyak alasan yang membuat seseorang memilih hidup tanpa pasangan.

Terkadang, trauma dengan hubungan di masa lalu juga bisa menjadi alasan untuk memilih hidup single.

Tapi, seiring berjalannya waktu pasti ada rasa dari dalam diri yang membuat setiap orang ingin hidup dengan orang yang dicintai.

Bagi sebagian orang, hidup tanpa pasangan dalam waktu lama biasanya memicu rasa tak aman saat kembali berkencan.

Pasti muncul pertanyaan seperti "apakah saya sanggup mempertahankan hubungan setelah lama sendiri?" atau "apakah saya bisa menjadi pasangan yang berkualitas?"

Para ahli mengatakan, lama melajang tak akan membuat seseorang menjadi buruk dalam hubungan. Bahkan, orang tersebut bisa menjadi lebih baik dalam hubungan itu.

“Bagi sebagian orang, mereka yang lama hidup sendiri dianggap enggan menerima apa yang ada di depannya," ucap terapis perkawinan, Nicole Richardson.

Menurut dia, banyak orang berpikir mereka yang begitu mudahnya mendapat pasangan tak mungkin hidup sendiri, karena mereka selalu punya seseorang yang menemani.

LeslieBeth Wish, psikoterapis klinis berlisensi, juga sependapat dengan hal ini.

Menurut dia, banyak alasan masuk akal mengapa seseorang mungkin memilih untuk melajang.

Misalnya karena alasan untuk fokus pada karir, berurusan dengan masalah kesehatan pribadi, atau merawat anggota keluarga yang sakit.

Ketika seseorang hidup tanpa pasangan, menurut Wish, dia dapat menggunakan waktu untuk memperkaya pengetahuan akan kebutuhan emosional dalam suatu hubungan.

“Bukan hal yang aneh bagi orang saat ini memilih hidup sendiri sampai mereka merasa lebih dewasa,” tambah Wish.

Wish juga memaparkan, ada manfaat hidup sendiri sampai seseorang mampu menyelesaikan hal penting dan masalah pribadi.

Menurut dia, seseorang yang melajang bisa belajar memahami apa yang dirasakan dalam diri.

Hal itu bisa berupa rasa kemandirian, kepercayaan diri, kemampuan, dan pengetahuan yang lebih besar, tentang apa yang dibutuhkan saat menjalin hubungan nanti.

Tentu saja, ada faktor keberuntungan yang bermain saat seseorang mencari pasangan.

Beberapa orang terkadang bisa merasakan kecocokan di awal. Namun, ada juga yang membutuhan proses lama untuk merasakannya.

Saat seseorang hidup tanpa pasangan, pada dasarnya dia belajar menjadi lebih mandiri.

Dia tidak bergantung pada orang lain untuk menghibur diri sendiri, memenuhi kebutuhan atau keinginan, atau membantu membuat keputusan.

Dengan demikian, dia bisa menjadi semakin mandiri.

Menurut Richardson, ini adalah kualitas yang dapat bermanfaat dalam suatu hubungan.

“Orang-orang mandiri yang paham perasaannya dapat menajdi pasangan terbaik," ucap dia.

Richardson juga berkata, orang-orang yang menikmati hidup dan memiliki keseimbangan kerja atau kehidupan yang baik mampu menjalin hubungan yang sehat.

Lama melajang seringkali menimbulkan keraguan tentang apakah seseorang mampu menjalin hubungan asamara dengan baik.

Kenyataannya, mereka dapat membekali diri dengan kualitas dan keterampilan yang terbukti berguna saat akan hidup dengan orang yang disayangi.

Menghabiskan waktu sendiri memungkinkan seseorang mengasah kebutuhan dan keinginan pribadi.

Ini memberi dia kesempatan untuk mencari tahu apa yang membuatnya bisa membahagiakan diri sendiri.

Hidup sendiri juga membantu dia mengasah minat dan ambisi pribadi yang tentunya membuat masa depan menjadi lebih baik.

Selain itu, hidup tanpa pasangan memberi kesempatan untuk tumbuh lebih kuat dan lebih mandiri sebagai individu.

Ini membuat seseorang menjadi pasangan yang lebih kuat saat menjalin hubungan asmara nantinya.

Lama melajang bukan hal yang salah. Tentu saja, ini bukan faktor yang akan menghambat siapa pun menjalin hubungan yang baik nantinya.

Hubungan asmara yang dahulu bisa membantu dia belajar dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.

Hidup tanpa pasangan juga mengajarkan seseorang untuk menemukan pendamping yang tepat.

Jadi, meski telah lama hidup tanpa pasangan, jangan pernah merasa minder untuk memulai hubungan asmara yang baru.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/01/24/132037820/lama-melajang-bukan-pertanda-buruk-dalam-asmara

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com