Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Setop Diet "Yoyo", Pria Ini Turunkan Berat Badan hingga 85 Kg

KOMPAS.com - Memiliki tubuh ideal memang membutuhkan usaha keras dan proses tak singkat.

Hal ini turut dirasakan oleh seorang pria berusia 43 tahun, David Lineberry yang awalnya, memiliki berat badan 149 kilogram.

Selama tahun pertama di perguruan tinggi, Lineberry mengonsumsi suplemen diet, mengurangi makanan yang tidak sehat.

Semua kerja keras itu membuat berat badannya turun hingga lebih dari 45 kilogram. Namun, dalam sekejap semuanya sia-sia, karena berat badannya kembali bertambah.

Di usia 20an, ia kembali berhasil menurunkan berat badan. Dan, lagi-lagi kembali melonjak. Berat badan Lineberry bak roller-coaster yang selalu berputar-putar.

Tahun lalu, Lineberry memulai lagi program dietnya berkat suatu peristiwa yang menimpa sang ayah.

Ayahnya menderita diabetes dan keluar masuk rumah sakit selama tujuh tahun.

Sang ayah juga menderita penyakit jantung dan gangren, jaringan mati yang disebabkan oleh infeksi atau kurangnya aliran darah, di bagian kakinya.

Para dokter pun harus memotong jari kaki ayahnya. "Dia akhirnya sekarat di meja operasi," kenang Linnebery.

Setelah Lineberry mencapai usia empat puluhan, ia takut nasib sang ayah juga menimpanya. Oleh karena itu, ia mulai bertekad untuk menurunkan berat badan.

Kali ini, Lineberry mengambil pendekatan yang berbeda. Ia fokus untuk membuat makanannya sendiri daripada mengandalkan sistem makan.

Lineberry juga mulai membuat jurnal untuk mengetahui jumlah kalori dalam makanan yang dikonsumsinya.

“Saya telah menemukan, ketika melakukan sesuatu yang positif, seperti berhenti minum, itu memberi lebih banyak energi untuk terus menjalani diet,” kata dia.

Dia mengatakan pada dirinya sendiri untuk tidak lagi mengonsumsi makanan olahan, dan fokus untuk banyak mengonsumsi sayuran, ayam bakar, dan udang bakar.

"Diet telah menjadi identik dengan hal sementara yang kami lakukan," ucap Lineberry.

Tapi dalam hal ini, Lineberry bertekad menyusun diet untuk jangka panjang dan mengubah mentalistasnya.

Menerima mentalitas tersebut merupakan terobosan besar Lineberry.

"Kamu mungkin tidak menambah berat badan dalam waktu seminggu, jadi jangan berharap itu akan hilang dalam seminggu," ungkap dia.

Lineberry mulai berusaha untuk menemukan menu alternatif yang mendukung pola dietnya.

Jika ingin pizza, dia mencari cara untuk membuat pizza sendiri, dengan bahan-bahan yang menyehatkan.

Sesekali Lineberry juga melakukan "cheating days", namun ia tetap berusaha menjaga komitmennya untuk menurunkan berat badan.

Lineberry telah mengalami pertumbuhan berat badan secara teratur, dan dia sadar jika ia juga perlu waktu bertahun-tahun untuk menurunkan berat badannya.

Ia juga mulai rutin pergi ke gym lima hari seminggu, dengan melakukan 30 menit olahraga kardio, 30 menit latihan kekuatan.

Menu itu dilakukan bergantian mulai dari bagian lengan ke dada hingga kaki selama seminggu.

"Setelah kamu terbiasa, rasanya aneh untuk dilewati. Saya merasa bersalah sekarang ketika saya melewatkan olahraga. Triknya selalu menjadi kebiasaan sejak awal," ungkap dia.

Lineberry juga mengombinasikan berbagai latihan agar ia tak merasa bosan. Ia menggunakan mesin, beban dan bahkan video latihan aerobik.

Pada bulan Oktober lalu, berat badan Lineberry turun hingga 86 kilogram.

"Kehidupan cinta pun menjadi lebih baik karena kamu berada dalam suasana hati yang lebih baik dan merasa satu sama lain lebih menarik," ungkap dia.

 

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/03/29/090000220/setop-diet-yoyo-pria-ini-turunkan-berat-badan-hingga-85-kg

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com