Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

30.000 Masker “Hutanku Napasku” Dibagi di 7 Titik Transportasi Publik

“Dengan memakai masker ini, harapannya kita akan ingat, dan juga mengingatkan sekitar kita, akan hebatnya hutan, yang walaupun jauh di mata selalu menjaga hidup kita.”

Demikian kata Riry Silalahi, salah satu pendiri organisasi Hutan itu Indonesia (HII), yang menjadi Koordinator dari Kampanye Hutanku Napasku ini.

Riry mengatakan, selama tiga hari tersebut, puluhan sukarelawan HII akan membagikan masker “Hutanku Napasku” di ketujuh lokasi tadi.

Ketujuh titik yang dimaksudkan adalah Stasiun Commuter Line Depok, Bekasi, Palmerah, Sudimara, dan Manggarai.

Lalu, Stasiun MRT Jakarta Lebak Bulus, dan Stasiun LRT Jakarta Velodrome.

Pembagian ini akan dilaksanakan pada pukul 06.00-09.00 WIB dan 16.00-19.00 WIB.

Sebelumnya, pada 17 Agustus lalu, HII juga telah membagikan masker kepada 2.000 mahasiswa baru di Universitas Atma Jaya.

Kemudian pada 23 Agustus, HII pun membagikan masker kepada 8.000 mahasiswa baru di Universitas Indonesia.

"Kita anak muda perlu banget bersuara dan menunjukkan kepedulian kita akan hutan Indonesia,” ujar Astrid, penyanyi yang sudah sejak tahun 2016 mendukung gerakan HII.

“Hutanlah yang membuat rumah kita bersama ini segar dan nyaman. Tanpa hutan, kita tidak bisa menghirup udara bersih,” ujar Astrid, seperti dikutip dari siaran pers HII yang diterima Kompas.com.

Dengan mencantumkan tagar #HutankuNapasku, #HutanituIndonesia #JagaHutan, serta follow, mention dan tag akun @HutanituID, dan mengajak tiga teman lain, secara otomatis pemakai masker berhak mengikuti kompetisi.

“Enam orang dengan foto atau video dan caption yang paling keren akan kami ajak jalan-jalan ke hutan di bulan September,” kata Riry.

Nah, kalaupun tidak mendapatkan masker dari Hutan itu Indonesia, siapa pun tetap bisa turut berpartisipasi dalam kampanye ini.

Caranya, mereka hanya perlu membuat sendiri masker bertuliskan "Hutanku Napasku".  

Kondisi ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu wilayah terkaya dengan keanekaragaman hayatinya di dunia.

Presiden Joko Widodo pada 7 Agustus 2019 telah menandatangani peraturan yang melarang dikeluarkannya izin baru untuk membuka lahan di hutan primer dan lahan gambut sebagai bentuk perlindungan hutan.

“Kami mengusulkan hari ditandatanganinya peraturan ini diresmikan sebagai Hari Hutan Indonesia."

"Supaya kita punya satu hari khusus setiap tahun untuk merayakan kekayaan milik kita bersama ini,” kata Andre Christian, Ketua HII.

Hingga saat ini, lebih dari 1,4 juta orang telah menandatangani petisi mendukung ditetapkannya Hari Hutan Indonesia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/08/27/084420820/30000-masker-hutanku-napasku-dibagi-di-7-titik-transportasi-publik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke