Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perhatikan, 10 Tanda Kecanduan Aplikasi Kencan

Sebuah riset menunjukkan, satu dari lima orang lajang mengalami kecanduan terhadap proses menemukan pasangan secara online.

Risiko terburuknya, kamu akan terjebak dalam siklus yang sulit untuk dihentikan. Apa saja tanda-tanda candu aplikasi kencan tersebut?

1. Menggunakannya sebagai penyokong ego

Normal jika rasa kepercayaan diri naik ketika ada seseorang yang menarik mengirimimu pesan lewat aplikasi kencan.

Namun, masalah dimulai ketika sumber validasi harga dirimu hanya lewat aplikasi tersebut.

Ingatlah, rasa tersebut hanya sementara, sehingga kamu terus menerus mencari validasi tersebut.

Bahkan, mungkin kamu tidak peduli dengan hubungan yang sebenarnya.

Hal yang kamu inginkan hanyalah seseorang yang menginginkanmu. Jadi ketika kamu mendapatkannya, kamu sudah siap untuk mencari orang baru lainnya.

2. Mengecek aplikasi terus menerus

Jika kamu mulai seperti mendengar notifikasi, bahkan ketika ponselmu sebetulnya tidak berbunyi, maka tandanya kamu sudah kecanduan.

Kamu menghabiskan waktu-waktu luangmu di aplikasi tersebut dan mencari lajang-lajang lainnya yang potensial untuk didekati.

Ini juga menjadi hal pertama yang kamu lakukan di pagi hari, malam sebelum tidur dan sesering yang kamu bisa.

Jika demikian, maka inilah saatnya kamu untuk melangkah keluar dari kebiasaan tersebut dan menyadari bahwa aktivitas tersebut sudah membuatmu kecanduan.

3. Seringkali tak melewati kencan pertama

Daya tarik dari aplikasi kencan bagimu adalah perasaan bahwa selalu ada seseorang yang lebih baik di luar sana.

Bahkan, ketika kamu sedang berhubungan dengan seseorang yang bertemu secara offline, kamu kembali ke aplikasi sesaat setelah kamu tiba di rumah, dan tidak lagi bersama orang tersebut.

Kamu terus mencari orang-orang potensial lainnya.

Kamu dihadapkan dengan banyaknya pilihan pasangan tanpa akhir dan merasa menipu diri sendiri jika berhenti mencari.

4. Menghapus aplikasi lalu mengunggahnya kembali

Pada satu titik mungkin kamu memutuskan untuk berhenti lalu menghapus aplikasi kencan itu.

Namun tak lama kamu kembali mengunduh dan memasangnya. Jika hal ini terjadi maka tandanya kamu sudah kecanduan.

Kebiasaan ini membuat kamu seperti tidak bisa berhenti, dan terus bereksplorasi.

Kamu selalu berpikir, untuk apa capek pergi ke luar atau menghadiri acara dan menunggu lawan jenis tertarik, jika bisa bersantai di tempat tidur dengan aplikasi kencanmu?

5. Tidak tahu apa yang dicari

Banyak orang menyusun profil kencannya tanpa memikirkan apa sebetulnya yang ingin mereka capai.

Apakah kamu mencari teman semalam, sahabat, atau hubungan romantis?

Jika kamu tidak tahu apa yang sebetulnya kamu cari, kamu hanya akan berakhir dengan menerima apa pun yang kamu dapatkan, hingga kamu menjadi veteran aplikasi kencan.

6. Menggunakan beberapa aplikasi sekaligus

Mereka yang kecanduan dengan aplikasi kencan mungkin saja menggunakan lebih dari satu aplikasi.

Mereka merasakan kenikmatan dari berkenalan dan berkencan dengan satu orang ke orang lainnya.

Sayangnya, kebiasaan ini menjauhkanmu dari aktivitas-aktivitas yang bisa membuat mentalmu lebih baik.

7. Kencan lebih sering membuat sedih daripada bahagia

Berkencan bisa membuat kita merasakan beragam rasa.

Namun, kecanduan aplikasi kencan membuatmu lebih banyak merasakan kesedihan daripada kebahagiaan.

Padahal, tujuanmu tentu mendapatkan pengalaman berkencan, bukannya terus terpuruk dalam kesedihan.

8. Jarang berkencan dengan rekan dari aplikasi

Ini adalah fakta. Satu dari tiga orang yang menggunakan aplikasi kencan tidak pernah berkencan dengan seseorang yang mereka temui di platform tersebut.

Jika kamu mengalaminya, artinya kamu yang terikat dengan aplikasi tersebut, bukan karena kamu senang mencari rekan kencan.

9. Tidak bisa berhenti

Mari jujur, apakah kamu benar-benar percaya akan menemukan pasangan yang baik lewat aplikasi kencan? Jika jawabannya "ya", maka teruslah mencari.

Namun jika kamu tidak yakin, maka artinya kamu merasa terpaksa melakukannya dan tidak bisa berhenti.

Cobalah beristirahat sejenak dan alihkan perhatianmu pada kesibukan lain.

10. Mengecek aplikasi bahkan saat berkencan

Jika kamu sudah sampai di titik ini, kamu benar-benar harus mundur dari kecanduan aplikasi kencan tersebut.

Mengecek aplikasi ketika berkencan atau ketika dalam perjalanan pulang mengindikasikan bahwa kamu lebih tertarik menggunakan aplikasi daripada membangun koneksi dengan rekan kencanmu.

Jika kamu mengalaminya, segeralah berhenti.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/09/02/153243520/perhatikan-10-tanda-kecanduan-aplikasi-kencan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com