Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Cara yang Bisa Kamu Lakukan Untuk Jadi Ayah Terbaik

KOMPAS.com - Memiliki ayah terbaik adalah impian anak-anak. Namun untuk kamu yang baru menjadi ayah, menjadi ayah terbaik tentu bukanlah hal yang mudah.

Berikut adalah 7 hal yang mungkin bisa membantumu untuk menjadi ayah terbaik untuk si kecil yang dikutip dari Parents.com.

1. Berdamai dengan rutinitas barumu

Melepaskan beberapa (atau banyak) hal yang biasa kamu lakukan sebagai pria, mungkin merupakan aturan paling jelas dan mendasar untuk menjadi ayah yang luar biasa.

Kamu tentu harus merelakan waktu santaimu setelah bekerja untuk menghabiskannya dengan istri dan si kecil. Ini berarti berkurangnya waktu untuk berkumpul dengan teman-teman, melakukan hobby, atau nonton TV.

Meski terasa berat, namun kamu tetap harus berperan aktif dan mencari tahu apa yang bisa kamu lakukan untuk menenangkan si kecil yang merengek, membersihkan botol susu, dan melakukan tugas lainnya.

Tugas awal itu tentunya akan diikuti dengan tugas-tugas lainnya yang akan lebih berat di kemudian hari, seperti membaca cerita sebelum tidur dan mengantar jagoan kecilmu ke sekolah, les, dan berbagai kegiatan lain.

2. Menjadi contoh 

Salah satu tugas terpenting sebagai ayah adalah melindungi dan melatih si kecil. Saat bayimu tumbuh cukup dewasa untuk memahami "ya" dan "tidak," pastikan kata-kata itu memiliki makna.

Dan karena anak-anak belajar dengan cara meniru, selalu tunjukkan perilaku terbaik di hadapan mereka, jangan lagi menyumpah, mengeluh, berkelahi, atau hanya bisa memerintah tanpa memberi teladan.

3. Jadilah suami yang baik

Scott Kelby mengatakan dia benar-benar, secara positif, tidak ingin punya anak. Tetapi setelah dia menjadi seorang ayah, dia menulis buku berjudul “The Book for Guys Who Don't Want Kids (Fair Shake Press)” untuk membantu pria lain berurusan dengan realitas sebagai orangtua.

Salah satu tipsnya yakni, menjadi ayah yang hebat bukan tentang menggendong bayinya dengan benar, bisa memandikan anak, atau ikut bermain bersama anak. Menjadi ayah yang baik dimulai dengan menjadi suami yang baik dan terlibat dalam seluruh proses pranatal.

Jadi jika kamu benar-benar ingin menjadi ayah, pastikan juga menjadi suami yang baik, karena suami yang hebat menjadi ayah yang hebat.

”Itu berarti memberikan waktu istirahat bagi pasanganmu dan menghargai segala yang dilakukannya untuk keluarga.

4. Cintai si kecil

Kelby mengatakan, meskipun bayi tidak mengerti arti cinta, anak pasti mengenali sentuhan yang penuh kasih. Ingatlah untuk sering memeluk, mencium, dan mendekap si kecil.

”Kamu tidak akan pernah menyesal menyayangi anakmu, karena kamu akan dapat mengirim pesan 'kamu dicintai' langsung ke hati anakmu kapan saja dengan hanya kecupan sederhana di dahi, pelukan cepat sebelum sekolah, atau bahkan hanya mengacak-acak rambut mereka saat berjalan,” tulis Kelby dalam bukunya.

“Sentuhan penuh kasih ayah sangat kuat, ia mengirim pesan kepada anak bahwa kata-kata tidak selalu bisa disampaikan,” imbuhnya.

5. Lepaskan semua saat waktu bermain tiba

Inilah saatnya untuk mulai menggunakan selera humomu yang menawan untuk menghibur si kecil. Temukan kesenangan bermain dengan anak.

Jangan bawa masalah kantor ke rumah. Jangan biarkan stres membuatmu tegang saat menemani anak bermain.

Nalurimu sebagai ayah akan membimbingmu untuk memperlakukan bayimu seperti satu-satunya orang di taman hiburan atau satu-satunya anggota di antara penonton acara yang kamu bawakan.

6. Jangan percaya semua tips

"Sayangnya, tidak ada pedoman resmi, tidak ada otoritas absolut dalam membesarkan anak, jadi ada ratusan buku tentang bagaimana menjadi orang tua yang baik dan membesarkan anak dengan baik," kata Kelby.

Satu buku mengatakan jika bayimu menangis, gendonglah. Buku lain bilang biarkan mereka menangis. Buku ketiga bilang ambil sekali, lalu biarkan mereka menangis. dan begitu seterusnya.

Jadi, bagaimana kita tahu yang mana yang benar? Kelby mengatakan bahwa kamu harus melakukan riset dan memutuskan sendiri, percayai nalurimu dan pastikan kamu mendapatkan informasi seakurat mungkin.

7. Nikmati waktu bersama anak

Kelby mengatakan bahwa anak dari rekannya pernah berkata.

“Anak tidak peduli pekerjaan seperti apa yang kamu lakukan, atau berapa banyak penghargaan atau uang yang telah kamu kumpulkan di pekerjaanmu, atau gelar apa yang kamu miliki. Apa yang paling dinginkan anak adalah waktumu,” kata Kelby.

Anak hanya ingin perhatian dari ayahnya, ingin didengar, menjadi kesayangan ayahnya - mereka hanya ingin berada di dekat ayah mereka. Mereka membutuhkan waktu ayah dan mereka ingin kamu ada sesering mungkin, "kata Kelby.

"Waktu yang kamu miliki dengan anak-anak akan terasa cepat, jadi luangkan waktu untuk menikmatinya," tambahnya.

Kamu bisa mengambil cuti satu hari untuk mengajak anak ke taman hiburan, bisa juga bermain singkat sepulang sekolah atau kamu bisa menjadi pelatih sepakbola dadakan.

Jadi, siapkah kamu jadi ayah yang terbaik untuk anak-anakmu?

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/11/12/170412220/7-cara-yang-bisa-kamu-lakukan-untuk-jadi-ayah-terbaik

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com