Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Penyebab Kamu Susah Tidur di Malam Hari

KOMPAS.COM - Salah satu hal yang dipikirkan orang setelah lelah beraktivitas seharian adalah tidur. Masuk ke kamar tidur, naik ke tempat tidur yang nyaman, dan tidur lelap tentu jadi impian setiap orang untuk menutup hari.

Tetapi beberapa orang justru berjuang untuk bisa tertidur lelap, bahkan setelah mereka menghadapi hari yang melelahkan.

Padahal, kurang tidur telah lama dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan. Bukan hanya kesehatan fisik, tapi juga kesehatan mental.

Orang-orang yang sering kurang tidur pada malam hari cenderung menjadi obesitas atau kelebihan berat badan, sistem kekebalan tubuh menjadi lebih lemah, suasana hati menjadi buruk, dan risiko penyakit kardiovaskular meningkat.

Sebelum terlambat, ketahui 7 penyebab yang tanpa disadari membuat kamu sulit tidur, sehingga tak tidur cukup waktu.

1. Kopi

Banyak orang suka minum kopi setelah makan malam. Namun, kafein bertindak sebagai stimulan dan dapat menyebabkan kegelisahan, kram perut, sering buang air kecil, dan detak jantung meningkat.

Hal-hal tersebut yang kemudianmemengaruhi tidurmu, ungkap Michael Breus, seorang psikolog klinis dan rekan dari American Academy of Sleep Medicine.

2. Alkohol

Beberapa orang percaya, bahwa minum segelas anggur atau bir di malam hari dapat membantu mereka tertidur lebih cepat.

Tetapi, alkohol sebenarnya telah dikaitkan dengan gangguan tidur.

"Minum, terutama semakin dekat waktu tidur, sebenarnya akan lebih merugikan dirimu daripada membawa kebaikan," kata Breus dalam sebuah artikel di Psychology Today.

“Saya sudah bicara panjang lebar tentang efek negatif alkohol pada tidur. Meskipun mungkin membantu kamu tertidur dengan cepat, pada paruh kedua malam, tidur malah menjadi lebih terganggu.”


3. Screen time

Menggunakan ponsel atau tablet sebelum tidur akan membuatmu terjaga semakin lama. Cahaya dari layar membuat otak berpikir, bahwa masih siang hari, yang kemudian menunda rasa kantuk.

4. Suhu tubuh

Suhu tubuh sebelum dan selama tidur memainkan peran penting di malam hari. Breus mengatakan, terlalu hangat di malam hari membuat sulit untuk menyelesaikan tidur rapid eye movement (REM) – tidur dengan gerakan mata cepat, di mana tidur memasuki fase bermimpi.

"Tubuh kita mengoperasikan proses yang disebut termoregulasi pada siklus sirkadian 24 jam, yang memungkinkannya menyesuaikan suhu inti tubuh kita," katanya.

"Suhu tubuh yang lebih rendah di malam hari membantu tidur lebih cepat dan tidur lebih lama."

5. Aktivitas fisik

Kamu harus berolahraga dengan menyesuaikan jam tubuhmu. Beberapa orang kesulitan tidur ketika mereka berolahraga satu jam sebelum tidur.

Karena itu, penting untuk memertimbangkan untuk beristirahat beberapa jam antara olahraga dan tidur.

6. Makanan tinggi lemak dan tinggi kalori

Kurangi konsumsi lemak dan kalori saat makan malam. Makanan tinggi lemak dan tinggi kalori juga banyak dikaitkan dengan masalah tidur REM (Rapid Eye Movement) pada pria dan wanita.

7. Pikiran

Jika kamu makan makanan yang tepat, menghindari alkohol, dan rileks sebelum tidur, tetapi masih kesulitan untuk tidur nyenyak, sesuatu di pikiranmu mungkin menjadi alasannya.

Breus mengatakan, memikirkan laporan di tempat kerja untuk hari berikutnya, perkelahian baru-baru ini dengan seseorang yang dekat denganmu atau frustrasi di antara masalah lain, secara signifikan memang dapat memengaruhi tidur kita.

Cobalah menjernihkan pikiran sebelum tidur dengan membaca buku atau mendengarkan musik.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/01/14/150500220/7-penyebab-kamu-susah-tidur-di-malam-hari

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com