Pesan Tersembunyi Pangeran William untuk Harry di Balik Pidatonya

KOMPAS.com - Isu mengenai hubungan yang kurang baik antara Pangeran William dan Pangeran Harry kerap muncul ke permukaan.

Namun, pidato terbaru William tampaknya memiliki pesan khusus yang tersirat bahwa perseteruan keduanya sudah berakhir.

Perseteruan itu sebelumnya dibenarkan oleh Harry melalui dokumenter Harry & Meghan: An Africa Journey. Harry saat itu ditanya mengenai rumor perseteruannya dengan William.

"Bagian dari peran ini, dan bagian dari tugas ini, dan keluarga ini berada dalam tekanan yang ada di bawah...tidak terhindarkan, kau tau, ada hal-hal yang terjadi," ucap Harry saat itu.

"Namun, kami adalah saudara. Kami akan selalu menjadi saudara. Kami hanya berada pada jalur yang berbeda pada satu waktu, tapi aku akan selalu berada di sana untuknya, dan sejauh yang kutahu, dia juga akan berada di sana untukku," lanjutnya.

Setelah Harry dan sang istri, Meghan Markle resmi mundur sebagai anggota senior kerajaan, rumor perseteruan kakak-beradik itu kembali muncul.

Namun, sebelum bola panas bergulir, pihak kerajaan mengeluarkan pernyataan langka tentang status hubungan William dan Harry.

Pernyataan yang muncul dialamatkan pada sebuah tulisan yang ditayangkan oleh The Times of London yang mengklaim bahwa Pangeran William menunjukkan perilaku perundungan (bullying) terhadap Markle.

Tulisan itu mencatat, bahwa: "meskipun ada sanggahan yang jelas, sebuah cerita yang salah beredar di koran Inggris hari ini yang berspekulasi tentang hubungan antara the Duke of Sussex (Harry) dan the Duke of Cambridge (William).

Pernyataan kerajaan berbunyi: "untuk saudara yang saling peduli dengan isu seputar kesehatan mental, penggunaan bahasa yang tajam seperti itu terlalu menyerang dan berpotensi berbahaya."

Pesan tersembunyi dari William

Seperti dilansir dari laman Cheat Sheet selama membacakan pidato pada UK-Africa Investmeny Summit di Istana Buckingham, Pangeran William tampak menyelipkan pesan-pesan tersembunyi yang ditujukan langsung untuk Pangeran Harry.

Hal itu diungkapkan oleh pakar kerajaan Angela Mollard.

Mollard meyakini, bagaimana William mengenang waktu kebersamaan di Afrika bersama sang mendiang ibu, Putri Diana, dalam pidato tersebut merupakan sinyal jelas tentang apa yang ia rasakan terhadap Harry, terlepas dari keputusan mundur yang diambil oleh sang adik.

Selama podcast Royals, Mollard menjelaskan tentang adanya resepsi di Istana Buckingham yang dihadiri para pemimpin negara dari Afrika.

Ia melihat hal itu sebagai sebuah hubungan, sebuah perilaku yang menunjukkan cinta seorang kakak pada adiknya, dal hal ini William pada Harry.

"Fakta bahwa William merujuk pada saudaranya, merujuk pada waktu mereka di Afrika setelah ibu mereka meninggal, bukan hanya untuk kepentingan para pemimpin Afrika itu saja," ujarnya.

Menurut Mollard, itu adalah "sinyal" dari William yang menegaskan bahwa ia dan Harry adalah saudara dan akan selalu menjadi saudara.

"Dan apapun yang yang pernah terjadi pada mereka, artinya mereka akan saling memahami kisah satu sama lain."

"Artinya mereka akan selalu berada pada pihak yang sama, bahkan ketika publik mungkin melihat hubungan mereka retak," ujarnya.

Adapun pada kesempatan tersebut, William menyampaikan kepada para pemimpin Afrika kalimat-kalimat berikut:

"Benua Afrika memiliki tempat spesial di hati saya. Afrika adalah tempat di mana ayah mengajak saya dan adik saya (pergi) sesaat setelah ibu meninggal."

"Dan ketika memutuskan di mana tempat terbaik untuk melamar Catherine, saya berpikir tidak ada tempat yang lebih tepat daripada Kenya untuk melakukannya."

"Sepanjang hidup saya, saya cukup beruntung bisa menghabiskan waktu di banyak tempat di Afrika. Saya juga merasa terhormat bisa menjadi pelindung the Royal African Society."

"Dan seperti yang pernah saya dan Catherine katakan pada beberapa dari Anda malam ini, kami berharap bisa berkesempatan mengunjungi lebih banyak negara (Afrika) di masa depan dan membagikan rasa cinta terhadap benua Anda sekalian kepada putra-putri kami," ungkapnya.