Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Haruskah Anak-anak Mengonsumsi Makanan Organik?

KOMPAS.com - Makanan organik dinilai lebih sehat karena diproduksi menggunakan sistem pertanian organik, yang minim penggunaan pestisida

Sebagian orang dengan yakinnya memilih beralih mengonsumsi makanan organik, terutama untuk anak-anak mereka. Sebagian lainnya menilai harga makanan organik terlalu mahal.

Tapi sebenarnya, Seberapa perlu kita beralih ke makanan organik? Berikut tujuh alasan makanan organik perlu dipertimbangkan.

1. Makanan organik berlimpah nutrisi

Makanan organik sarat dengan lebih banyak nutrisi dibandingkan dengan makanan non-organik.

Ini adalah alasan yang sangat penting bagi anak-anak untuk mengonsumsi makanan organik. Nutrisi penting dengan jumlah mineral dan vitamin yang diperlukan anak-anak dapat dicapai dengan mengonsumsi makanan organik.

Rasa sayur dan buah-buahan yang lebih segar pada produk organik, seringkali lebih disukai anak-anak.

2. Makanan organik bebas kandungan racun

Pola makan bebas racun dianggap sebagai diet terbaik untuk kesehatan anak-anak.

Menurut sebuah penelitian, anak-anak (usia 2 tahun) yang mengonsumsi makanan organik dan susu organik memiliki jumlah kasus mengi dan eksim yang lebih sedikit, dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi produk susu yang diproduksi secara konvensional.

Di dunia di mana mayoritas anak-anak menderita asma, hasil dari penelitian di atas adalah salah satu alasan terbaik untuk memilih makanan organik.

3. Mental yang bugar dan sehat

Makanan organik jelas meningkatkan kesehatan otak anak-anak. Mereka yang menderita masalah konsentrasi dan depresi bisa mendapatkan manfaat dengan mengonsumsi makanan organik.

Anak-anak yang hidup dengan pola makan organik jauh lebih fokus, aktif, dan pekerja keras dibandingkan dengan mereka yang hidup dengan diet non-organik.


4. Makanan organik menurunkan Risiko ADD

Ada sejumlah obat yang diresepkan dokter untuk mengobati ADD atau Attention Deficit Disorder; Namun, banyak orangtua ragu dengan obat ini, karena memiliki banyak efek samping.

Sedangkan di sisi lain, ketika orangtua memilih memberikan makanan organik kepada anak-anak dengan ADD, perbaikan pada kondisi mereka terlihat dan tanpa efek samping.

5. Mengandung pestisida lebih rendah

Dibandingkan dengan makanan olahan, makanan organik memiliki jumlah pestisida yang lebih sedikit, sehingga tentu lebih sehat untuk anak-anak.

6. Kadar gula lebih sedikit

Mengonsumsi makanan organic, berarti tidak mengonsumsi bahan makanan dengan kadar gula tinggi yang tidak sehat untuk anak-anak.

7. Tidak semua jenis makanan organik baik untuk anak

Meski makanan organik baik untuk anak, rupanya tak semua makanan organik demikian. Di pasar, kamu mungkin akan menemukan segudang camilan organik, kue, dan permen; Namun, pastikan mereka tidak menambah kandungan yang tidak perlu pada diet anak.

Oleh karena itu, awasi anak Anda sebelum ia melahap semua jenis makanan organik.

Cobalah untuk lebih fokus pada buah-buahan dan sayuran organik sebagai camilan sehat. 

Dari ketujuh alasan di atas, kita bisa memahami bahwa anak-anak yang makan makanan organik tampak lebih aktif, lebih sehat secara mental, lebih penuh perhatian dan fokus, dan pada akhirnya, memiliki kehidupan yang jauh lebih sehat.

Meski demikian, konsumsi makanan organik bukanlah hal mutlak. Pola hidup sehat dan pola makan sehat, dengan mengurangi makanan olahan serta makanan tinggi gula juga tak kalah penting.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/02/25/071500520/haruskah-anak-anak-mengonsumsi-makanan-organik-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com