Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengakuan CEO Element, Bikin Sepeda Tiruan Brompton karena Penasaran

Meski tak memiliki toko resmi Brompton Junction seperti kota-kota besar lain di dunia, namun penetrasi pengguna Brompton -secara kasat mata, terlihat jelas.

Bahkan, di saat pasokan stok sepeda handmade asal Greenford, London itu sedang minim akibat pandemi Covid-19, konsumen masih tetap saja ramai dan rela membeli dengan harga tinggi.  

Namun, jauh sebelum tren Brompton itu berkembang, Hendra, CEO PT Roda Maju Bahagia produsen sepeda Element, sudah mengamati fenomena tersebut.

"Awalnya kami penasaran, mengapa sepeda Brompton memiliki harga yang sangat tinggi bahkan terbilang tidak masuk akal."

"Setelah melakukan riset, kami pun akhirnya memutuskan membuat Pikes Gen 1 dengan beberapa penyesuaian, sehingga tampak seperti Brompton," kata Hendra kepada Kompas.com, Rabu (1/7/2020).

Rasa penasaran itulah yang kemudian membuahkan hasil. Sejak pertama kali diproduksi tahun 2019, varian Pikes Gen 1 laris manis di pasaran.

Bahkan komunitas pecinta Pikes pun terbentuk di banyak kota di Tanah Air.

Tidak itu saja, menyusul kesuksesan Pikes Gen 1 ini, tak lama lagi Element akan meluncurkan produk pembaruannya dalam Pikes Gen 2.

Hendra mengaku, varian Pikes memang dibuat serupa dengan Brompton, namun tetap saja terdapat perbedaan.

"Kualitas tidak dapat dibohongi," sebut Hendra singkat.

Meniru tidak mudah

Hendra menjelaskan, usaha Element untuk menjiplak Brompton sesungguhnya tak semudah yang dibayangkan.

"Kami paham, mengikuti desain dari merek lain tidak semudah itu," kata dia.

Hendra menyebut, meniru model sepeda gunung akan lebih mudah, dibanding menjiplak model sepeda lipat.

"Kalau sepeda lipat, jika ada bagian atau posisi lipatan yang miring sedikit saja, sepeda itu gagal, sudah tidak bisa dipakai," kata Hendra.

Setelah Pikes Gen 1 diterima dengan baik dan menjadi produk primadona Element saat ini, Pikes Gen 2 pun diproduksi.

"Kami meng-upgrade fungsi dan sparepart dari generasi sebelumnya. Dan yang jelas, lebih mirip Brompton," tegas Hendra.

Meski tak bisa menentukan segmen dari pengguna varian Pikes, Hendra mengaku reaksi pasar terhadap produk ini amat positif.

Satu hal yang sulit dikendalikan adalah mengenai harga. "Karena harga di retail di kisaran Rp 8 jutaan, tapi begitu sudah di luar harganya bisa naik hingga Rp 10 jutaan," kata dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/07/02/132502720/pengakuan-ceo-element-bikin-sepeda-tiruan-brompton-karena-penasaran

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke