Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Cara Mengelola Stres dan Mengontrol Rasa Marah pada Anak

KOMPAS.com - Rasa kesal, emosi dan stres dalam menghadapi anak-anak kerap kali dialami orangtua.

Tapi selalu marah pada anak, tentu juga tidak baik untuk perkembangan anak dan juga kesehatan mental orangtua.

Untuk itu, sangat penting bagi orangtua mulai mengontrol rasa marah pada anak untuk menghindari rasa stres itu datang.

Berikut lima cara mengelola stres dan emosi saat menghadapi anak:

1. Support dari suami untuk istri

Para suami hendaknya menyediakan waktu untuk mendengarkan istri mereka dan memberi semangat.

Jika ini dapat dipraktikkan hanya 10 hingga 15 menit seminggu, ini bisa mulai mengubah keadaan emosional ibu.

“Dan selanjutnya diterjemahkan ke dalam meningkatkan suasana rumah secara keseluruhan,” kata Theresa Pong, konselor utama di Focus on the Keluarga Singapura.

Selain itu, memberikan support untuk istri juga mampu meningkatkan keharmonisan rumah tangga.

2. Miliki waktu untuk diri sendiri

"Sisihkan waktu untuk diri sendiri dalam jadwal keluarga. Selain itu, rawat anak-anak secara bergiliran dengan pasangan selama periode tertentu," kata Dr Lim Boon Leng, psikiater di Dr BL Lim Center for Psychological Wellness.

Orangtua juga dapat menetapkan batasan untuk anak-anak sehingga mereka dapat beristirahat.

Guru yoga Kundalini, Tina Chugani-Nair, memberi pengertian kepada kedua putrinya bahwa mereka tidak boleh mengganggunya selama waktu tertentu yang ia sebut sebagai mommy time.

“Menetapkan batasan itu sangat penting. Karena jika tidak, maka mereka akan selalu berkata, 'Mommy bisa lakukan ini? Mommy bisa lakukan itu?'” ujar Tina.


3. Berbuat baiklah pada diri sendiri

Secara kognitif, orangtua perlu memahami bahwa mereka tidak perlu menjadi sempurna.

“Dan selalu memperhatikan anak-anak mereka,” kata Dr Lim.

Apalagi bila hal ini tidak diimbangi dengan waktu istirahat yang cukup, karena ingin selalu ada untuk anak.

Ketika kondisi mental dan fisik orangtua sehat dan dalam kondisi yang baik, hal ini berdampak positif dalam pola pengasuhan anak.

4. Komitmen untuk terus menjaga komunikasi yang baik

“Atur obrolan keluarga di mana setiap orang dapat berbagi perasaan mereka tanpa disela atau dihakimi,” kata Christine Wong, pendiri dan pelatih psikotrauma utama RhemaWorks International.

Orangtua juga diminta untuk tak selalu marah pada anak saat ingin mengkomunikasikan sesuatu.

“Katakan hal-hal seperti, 'Maaf, mama atau papa merasa sedang marah sekarang dan itu tidak ada hubungannya dengan kamu. Biarkan saya punya waktu sendiri, sementara kamu bermain di kamarmu sendiri dulu ya,” ujar Christine Wong.

6. Carilah bantuan profesional

Periksa keadaan emosimu dengan mengunjungi psikolog dan psikiater jika diperlukan.

Hal ini dilakukan saat orangtua merasa sudah terlalu stres menghadapi anak dan sudah memiliki emosi yang tak lagi bisa dikontrol.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/08/14/185200320/6-cara-mengelola-stres-dan-mengontrol-rasa-marah-pada-anak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke