Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ternyata Pria Lebih "Baper" saat Asmara Kandas, Apa Buktinya?

Namun, berakhirnya suatu hubungan bisa memiliki dampak berbeda antara pria dan wanita.

Untuk jangka panjang, dampak dari asmara yang kandas ternyata umumnya lebih buruk bagi pria.

Sebuah penelitian digagas para ilmuwan di Binghamton University dan University College London (UCL) mengungkap kesimpulan itu.

Perempuan cenderung merasa sedih untuk jangka pendek, setelah hubungan berakhir.

Namun, pria mengalami penyesalan mendalam yang berlarut-larut alias "baper" berkepanjangan.

Kemungkinan itu terjadi karena wanita merasakan kesedihan "kronis" di awal kandasnya hubungan, sehingga mereka bisa pulih lebih cepat.

Menurut co-author  dalam penelitian ini, Craig Morris, Ph.D., wanita telah "berinvestasi" jauh lebih banyak dalam suatu hubungan dibandingkan pria.

"Pertemuan romantis yang singkat bisa berujung pada kehamilan, diikuti oleh masa menyusui dan mengasuh anak seumur hidup."

"Sementara pria bisa meninggalkan hubungan romantis tanpa investasi biologis," kata Morris.

Perasaan cinta dan dinamika hubungan asmara semakin berkembang dan jauh lebih kompleks dari waktu ke waktu.

Namun secara statistik, -ternyata, pria cenderung tidak terlalu terpengaruh oleh putus cinta.

Partisipan pria dalam studi memang mengakui kesedihan dan putus asa dengan kandasnya hubungan mereka.

Namun mereka jarang bersedih di saat hubungan berakhir, dan lebih cepat menjalin hubungan baru.

Di sisi lain, wanita butuh waktu lebih lama untuk move on dan cenderung melakukan introspeksi diri dengan bantuan orang-orang yang mendukungnya.

"Peserta wanita melaporkan mereka berkomunikasi dengan teman, keluarga, dan pemuka agama," kata Morris.

"Banyak orang akan berkata, 'hal itu sudah lama terjadi' dan, 'inilah yang saya pelajari dari hubungan tersebut'."

Bedanya, menurut Morris, pria lebih banyak mengekspresikan penyesalan.

"Tak ada satu orang pria pun yang mengatakan jika mereka sudah melupakannya, atau menjadi lebih baik," ucap dia berdasarkan hasil penelitian itu.

Pria lebih sering membayangkan kehidupan yang akan mereka jalani jika hubungan mereka tidak berakhir.

Lalu, mengungkapkan rasa sesal akibat kehilangan hubungan terbaik dalam hidup mereka.

Jadi, jika kita menyesal dengan hubungan yang kandas di masa lalu, ada baiknya kita mencari tahu apakah kita sudah benar-benar move on atau belum.

Apabila kita masih belum bisa menerima kenyataan, artinya kita memerlukan proses pemulihan yang panjang, meski hubungan itu sudah lama berakhir.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/09/29/063000520/ternyata-pria-lebih-baper-saat-asmara-kandas-apa-buktinya-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com