Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jika Demam Pasca-vaksinasi Covid-19, Apa yang Harus Dilakukan?

Ketika anak-anak mendapatkan vaksin tertentu, pada malam harinya mereka kerap mengalami demam atau setidaknya perasaan tak nyaman pada tubuh.

Lantas, bagaimana dengan vaksin Covid-19? Sejumlah laporan di Amerika Serikat menyebutkan, gejala pada tubuh akibat vaksin ini amat beragam.

Seperti halnya semua vaksin lain, kita pun mungkin mengalami beberapa efek samping usai vaksinasi.

Mungkin akan ada rasa nyeri atau bengkak di tempat suntikan, dan mungkin rasa demam, kelelahan, ataupun sakit kepala.

Bagi kebanyakan orang, efek samping vaksin ini bisa menjadi amat ringan atau sedang, dan bertahan 1-2 hari.

Namun, bagi sebagian orang lain, efek sampingnya bisa membuat mereka merasa seperti sedang flu, atau memengaruhi kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, demam adalah efek samping yang umum dari vaksinasi.

Jadi, penting untuk mengetahui apa yang harus dilakukan ketika kita mengalami demam setelah mendapatkan vaksin Covid-19.

"Saat divaksin, sistem kekebalan tubuh akan diaktifkan untuk membangun respons perlindungan terhadap protein virus," kata Dr Sanjeev Jain, MD, dokter spesialis imunologi dan penyakit dalam di Columbia Asthma and Allergy Clinic.

Karena sistem kekebalan tubuh dihidupkan oleh vaksin, maka tubuh akan meresponsnya, sering kali dengan memanaskan diri dari dalam.

"Ketika mediator inflamasi menyebar ke seluruh tubuh, kita juga dapat mengalami demam, nyeri otot, dan sakit kepala," kata Dr. Jain.

Namun, jika tidak ada demam, itu tidak berarti sistem kekebalan tidak merespons vaksin dengan baik.

Menurut Cleveland Clinic, lebih dari 50 persen orang yang divaksin tidak mengalami efek samping sama sekali, tetapi vaksin Covid-19 tetap bisa 94 persen efektif di tubuh mereka.

Kapan harus khawatir?

Dr Jain mengatakan, kita tak perlu melihat demam pasca-vaksinasi dalam konteks efek samping yang lain untuk mengetahui kapan demam itu perlu dikhawatirkan.

"Efek samping demam yang normal biasanya akan berkembang pada hari yang sama ketika kita menerima vaksin."

"Dan kemungkinan akan disertai dengan gejala lain yang sering dilaporkan, seperti nyeri di tempat suntikan dan pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak sisi yang disuntik," kata dia.

Akan tetapi, efek samping lain dapat menjadi isyarat kita untuk memeriksakan diri ke dokter.

"Jika Anda mengembangkan gejala tambahan yang tidak terkait dengan vaksin seperti sakit leher, diare, sesak napas, atau batuk, maka itu harus ditindaklanjuti," sebut dia.

Bagaimana merawat demam pasca-vaksinasi?

Biasanya, efek samping pasca-vaksin cenderung hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari.

Namun, Dr Jain mengatakan, ada cara untuk merawat diri sendiri jika kita merasa tidak nyaman pasca-vaksinasi.

"Jika demam naik di atas 39 derajat celsius, mungkin tepat menggunakan obat untuk menurunkan demam," kata dia kepada Bustle.

Kita juga harus memastikan tubuh mendapat waktu tidur dan asupan air yang cukup.

“Hidrasi yang cukup dan istirahat juga dapat bermanfaat bagi pasien yang mengalami demam pasca-vaksinasi,” kata Dr. Jain.

Di atas semua itu, jika ada pertanyaan atau kekhawatiran terkait dengan pengalaman kesehatan yang terjadi, jangan ragu untuk menghubungi dokter.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/02/25/105109320/jika-demam-pasca-vaksinasi-covid-19-apa-yang-harus-dilakukan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke