Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mana yang Lebih Terikat pada Pemiliknya, Kucing atau Anjing?

KOMPAS.com - Dibandingkan anjing, kucing dinilai lebih mandiri dan senang menyendiri. Kucing juga dipandang lebih "menjaga jarak" dengan manusia, ketimbang anjing.

Seekor kucing akan mendatangi manusia yang menyediakannya makanan dan mengusap kepalanya. Tapi, apakah kucing memiliki kepedulian terhadap manusia?

Satu studi baru menemukan, kucing membentuk ikatan yang penting dengan manusia. Penelitian itu dipimpin oleh Kristyn Vitale, peneliti di Oregon State University.

Studi tersebut mengamati ikatan emosional antara kucing rumahan dan manusia.

Guna mengukur ikatan antara kucing dan manusia, para peneliti menggunakan uji coba "strange situation", tes yang sudah digunakan pada anjing dan bayi manusia selama beberapa dekade.

Dalam versi pengujian ini, kucing atau anak kucing dibawa ke lingkungan baru bersama pemiliknya selama dua menit, dua menit dibiarkan sendiri, dan dua menit kemudian kembali bertemu pemiliknya.

Para peneliti mengamati kebiasaan kucing-kucing itu, seperti kemungkinan kucing mengabaikan pemiliknya, apakah kucing menjelajahi ruangan, mencari sang pemilik, atau mengeong.

Menurut Humane Society, kucing yang mengeong menandakan jika hewan itu merasa kesulitan berada di lingkungan yang baru.

Vitale menyimpulkan, kucing menunjukkan derajat keterikatan yang sama kepada pemiliknya seperti anjing.

Dia menemukan, sekitar 65 persen kucing dan anak kucing dalam percobaan itu diklasifikasikan sebagai "secure bonding" atau terikat secara aman dengan pemiliknya.

Angka itu sama seperti ikatan antara bayi dan manusia (65 persen), dan lebih tinggi dibandingkan ikatan antara anjing dan manusia (58 persen).

Secure bonding terlihat dari kucing yang rasa stresnya berkurang saat bertemu pemiliknya, mencari manusia agar merasa nyaman di lingkungan yang asing, dan detak jantung yang menurun.

Anjing juga mendapatkan hasil positif untuk uji coba ini, di mana anjing menjadi lebih perhatian untuk waktu lama.

Selain itu, anjing juga menunjukkan lebih banyak keinginan untuk menyelesaikan tugas atau latihan.

Selama ini anjing dianggap lebih seperti teman atau bahkan sahabat manusia, yang dibesarkan untuk membantu manusia berburu, menggembala, atau tugas lain.

Sementara itu, kucing adalah hewan yang independen. Kucing bisa melakukan tugas seperti mengendalikan hama di halaman atau di dalam rumah, namun lebih mandiri. Kucing akan melakukan segala sesuatu sendiri.

Semua anggapan tersebut seolah menciptakan kesan bahwa ikatan antara kucing dan manusia tidak sekuat anjing.

Namun studi baru ini mengungkap fakta sebaliknya, dan fakta itu merupakan kabar baik bagi kita yang memiliki kucing di rumah.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/03/24/185318820/mana-yang-lebih-terikat-pada-pemiliknya-kucing-atau-anjing

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com