Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini 7 Hal yang Membuat Self-Esteem Anak Rendah

KOMPAS.com - Pada dasarnya setiap anak sudah mengembangkan harga dirinya atau self-esteem sejak masih kecil, yang berdampak pada caranya berinteraksi dengan orang lain.

Namun, harga diri anak-anak bisa menjadi rendah dan muncul rasa minder jika mereka sering terpapar oleh lingkungan yang negatif atau tidak mendukungnya untuk bertumbuh.

Adapun berikut ini hal-hal yang berkontribusi membuat rendahnya self-esteem pada anak, seperti yang dilansir dari laman Moms.

1. Trauma, perundungan, dan kekerasan

Kekerasan secara fisik, seksual, atau emosional dapat membuat harga diri seorang anak menjadi rendah.

Faktanya, kekerasan dan perundungan menyebabkan anak-anak merasa malu dan hal itu dengan cepat menghilangkan rasa percaya terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.

Bahkan jika trauma itu melekat pada seorang anak selama bertahun-tahun, maka dia akan kesulitan menemukan cara untuk memproses emosi di sekitarnya dan tidak pernah merasa bahagia.

Meskipun sebagai orangtua kita tidak dapat melindungi anak-anak dari segala hal, kita tetap dapat menunjukkan apresiasi dan rasa cinta kasih kepada mereka.

Itulah yang benar-benar dapat membantu anak-anak melawan penyebab rasa minder yang mereka alami.

2. Punya kondisi medis

Menurut The Better Health Channel, kondisi medis seperti nyeri kronis, penyakit jangka panjang, atau kecacatan fisik juga dapat menyebabkan harga diri yang rendah pada anak.

Kondisi kesehatan fisik seorang anak merupakan faktor penting dari penyebab harga diri rendah yang sering kali terabaikan.

Demikian pula, kondisi kesehatan mental yang mendasarinya juga dapat menurunkan harga diri anak.

Untuk alasan ini, penting bagi anak-anak tumbuh dengan orang-orang yang berasal dari latar belakang yang sangat beragam (inklusif). Sehingga, anak-anak dapat melihat orang-orang seperti mereka dan mendengar bagaimana mereka mengatur kehidupan sehari-hari.

3. Prestasi akademis yang buruk

Karena kebanyakan anak ingin menyesuaikan diri dengan teman sebayanya dan menerima pujian dari orang dewasa, mereka ingin berprestasi di sekolah.

Namun, jika hal tersebut tidak terjadi, anak-anak sering kali merasa ini adalah cerminan langsung dari seluruh keberadaan mereka, yang berarti hal itu berdampak langsung pada harga diri mereka.

Bahkan serangan kecil dari prestasi akademis yang buruk dapat menyebabkan anak-anak kehilangan kepercayaan diri.

4. Sering membandingkan diri

Menurut Indiana University's School of Medicine, anak-anak mulai membandingkan diri mereka sendiri dengan orang lain selama masa kanak-kanak, yang berarti antara usia 6-11 tahun.

Ada beberapa alasan mengapa anak-anak mulai membandingkan diri mereka dengan orang lain pada usia ini, tetapi kebanyakan karena mereka ingin menyesuaikan diri dan menemukan tempat mereka dalam kelompok sosial.

Sayangnya, perbandingan sosial dapat merusak harga diri seorang anak jika terus menerus merasa kurang dan sering membandingkan diri mereka dengan teman sebayanya.

5. Tekanan

Ketika anak-anak mulai tumbuh dewasa, setiap orang mulai mengharapkan hal-hal tertentu dari mereka.

Dalam beberapa kasus, anak-anak mungkin merasa berkewajiban untuk melebihi ekspektasi dan menyebabkan kecemasan berbasis kinerja.

Saat hal ini terjadi, harga diri seorang anak terus merosot dengan setiap langkah yang dilewatinya di sepanjang jalan.

Lebih lanjut, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Child Psychology menetapkan bahwa anak-anak yang menerima kritik karena kinerja yang buruk atau merasa lebih buruk tentang diri mereka sendiri.

Maka dari itu, tekanan kinerja yang dikombinasikan dengan kritik dapat menghancurkan harga diri seorang anak yang paling sehat sekalipun.

6. Ketidakhadiran orangtua

Penelitian menunjukkan bahwa waktu berkualitas dengan orangtua secara penuh dapat memengaruhi harga diri anak.

Ini juga berarti orangtua yang tidak pernah terlibat atau tidak hadir berdampak negatif pada harga diri seorang anak.

Ketika orangtua tidak menyediakan waktu berkualitas, anak-anak akhirnya merasa tidak penting dan dilupakan.

Menurut psikolog Suzanne Lachmann, hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan anak-anak berpikir bahwa mereka harus meminta maaf atas seluruh keberadaan mereka.

7. Kritik yang terlalu keras

Pepatah lama yang mengatakan bahwa "tongkat dan batu bisa mematahkan tulangku tapi kata-kata tidak akan pernah menyakitiku" sebenarnya tidak benar.

Faktanya, para ahli dari KidsHealth mengatakan, pesan yang diterima anak-anak tentang diri mereka dari orang lain dapat dengan mudah menodai cara mereka memandang diri mereka sendiri.

Ketika orangtua dan tokoh otoritas lainnya mengeluarkan kritik yang terlalu keras, itu benar-benar mengikis harga diri seorang anak.

Untuk alasan ini, orangtua dan orang dewasa lainnya harus memilih kata-kata mereka dengan hati-hati, terutama saat menyampaikan umpan balik atau mengomentari penampilan, serta ciri kepribadian anak.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/03/29/190000520/ini-7-hal-yang-membuat-self-esteem-anak-rendah

Terkini Lainnya

Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com