Peduli Bumi, 5 Brand Kosmetik Ini Menerima Sampah Sisa Produknya

KOMPAS.com - Gaya hidup ramah lingkungan dan berkelanjutan juga bisa kita terapkan dalam perawatan kecantikan. Bukan hanya dilakukan pada tanggal 22 April untuk merayakan Hari Bumi, namun untuk seterusnya.

Usaha mempercantik diri bukan berarti tidak memperdulikan kondisi lingkungan sekitar kita. Hal inilah yang menjadi konsep utama dari sustainable beuaty alias clean beauty.

Ada banyak cara untuk menerapkan konsep sustainable beauty demi bumi yang lebih sehat.

Beberapa diantaranya seperti memilih produk dari merek yang ramah lingkungan dari berbagai aspek, atau mengurangi penggunaan produk sekali pakai seperti kapas dan facial wipes.

Selain itu, salah satu cara mudah yakni memanfaatkan ulang (reuse) wadah sisa kemasan produk kosmetik kita. 

Walau begitu, terkadang jumlahnya yang banyak membuat kita kewalahan dan kehabisan ide untuk memakainya ulang.

Salah satu alternatif yang bisa ditempuh adalah mengembalikan wadah produk ke brand yang bersangkutan. Beberapa brand kecantikan menyediakan program daur ulang untuk memudahkan konsumennya.

Kita bisa menyerahkan sampah sisa kemasan yang kemudian akan dipilah dan brand ini yang bertanggungjawab menyetorkannya untuk diolah kembali. Apa saja brand-nya?

• The Body Shop

Produk kecantikan ini sudah sejak lama menerapkan konsep ramah lingkungan bagi bisnisnya. Jauh sebelum isu sustainable beauty digaungkan, TBS telah menyediakan program daur ulang bertajuk Bring Back Our Bottle (BBOB).

Konsumen bisa mengembalikan kemasan kosong produk ini ke toko terdekat untuk didaur ulang dan hasil pengolahannya digunakan untuk pemberdayaan masyarakat.

Untuk setiap satu botol kosong akan ditukar dengan satu poin untuk dikumpulkan. Jika jumlahnya sudah cukup banyak bisa ditukar dengan produk atau potongan harga.

Pertama kali dirilis tahun 2008, program ini sudah berhasil mengumpulkan jutaan kemasan bekas dan meraih penghargaan dari Kementriaan Lingkungan Hidup dan Hutan Indonesia.

• By Lizzie Parra

Brand kecantikan lokal ini juga menyediakan program daur ulang berjudul There's A Box For That (TABFT). Serupa, setiap kemasan kosong produknya bisa dikembalikan ke gerai terdekat untuk ditukar denga satu stempel.

Setiap pengumpulan sepuluh stempel, konsumen bisa mendapatkan diskon sebesar Rp25.000 untuk setiap pembelian produk tanpa syarat apapun.

BLP bekerja sama dengan Waste4Change, layanan manajemen sampah, untuk mengelola dan mendaur ulang sisa kemasan yang berhasil dikumpulkan.

• Somethinc

Produk kecantikan lokal lainnya, Somethinc, juga menghadirkan program peduli lingkungan serupa.

Hasil kerja sama dengan Waste4Change, konsumen dapat mengembalikan kemasan sisa skincare ke dropbox yang tersedia di berbagai gerainya.

Untuk pengumpulan lima kemasan kosong maka konsumen akan mendapatkan voucher sebesar Rp10.000. Namun diharapkan wadah tersebut sudah dalam kondisi kosong, bersih dan kering.

Salah satu keunggulan program dari Somethinc adalah tidak ada batasan merk yang dapat dikembalikan. Kita bisa menyerahkan sisa kemasan skincare dari semua brand tanpa terkecuali.

• Kiehl's

Brand perawatan kulit ternama asal Amerika ini juga berpartisipasi dalam gerakan peduli bumi dengan program Recycle dan Be Rewarded.

Konsumen bisa mengembalikan sisa wadah produk ini ke gerai terdekatnya. Satu produk akan mendapatkan satu cap.

Jika terkumpul menjadi sepuluh cap maka bisa ditukar dengan satu produk travel size dari Kiehl's. Namun program ini hanya berlaku pada produk kemasan utuh saja, tidak untuk travel size maupun sampel.

• Innisfree

Merk kecantikan Korea Selatan ini sudah menginisiasi program ramah lingkungannya sejak tahun 2003.

Caranya sama yakni dengan mengembalikan sisa kemasan Inisfree ke gerai terdekat untuk didaur ulang. Program ini berlaku untuk kemasan perawatan kulit, rambut dan badan yang terbuat dari kaca maupun plastik.

Dikutip dari situs resminya, satu kemasan akan ditukar dengan 6.000 poin yang setara Rp6.000. Akumulasi poin ini kemudian bisa dipakai sebagai potongan saat berbelanja.

Meski demikian, setiap konsumen dibatasi hanya dpaat menukarkan maksimal lima kemasan saja per bulan.