Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tanda Kita Kurang Tidur Selain Sering Menguap

KOMPAS.com – Tidur yang cukup dan berkualitas sangat krusial untuk menjaga daya tahan tubuh dan juga kesehatan mental. 

Sebaliknya, kurang tidur akan membuat kita mengalami berbagai kesulitan, seperti sult konsentrasi, sulit membuat keputusan, atau pikiran yang kacau.

Selama pandemi banyak orang yang mengalami kurang tidur karena terbiasa tidur larut malam untuk menonton televisi dan memantau media sosial. 

Selain mempengaruhi daya tahan tubuh, penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur juga menyebabkan masalah mental seperti depresi, kecemasan, dan gangguan jantung dalam jangka panjang.

Agar kita selalu berusaha untuk tidur dengan waktu yang cukup, sebaiknya pahami tanda-tanda kurang tidur berikut.

Kurang tidur bisa diklasifikasikan ke dalam tiga tipe berikut:

Kurang tidur akut atau masalah tidur jangka pendek. Misalnya, pengurangan waktu tidur yang terjadi dalam beberapa minggu.

Kurang tidur kronis. Orang yang mengalami ini biasanya kurang tidur selama lebih dari tiga bulan.

Seseorang dengan kekurangan tidur kronis umumnya menderita gangguan istirahat dan fragmentasi tidur.

Kurang tidur biasanya memiliki beberapa tanda dan gejala. Namun, gejala yang dialami orang dewasa berbeda dengan anak. Kurang tidur pada anak bisa dilihat dari aktivitas yang berlebihan dan masalah saat belajar, emosi yang meledak, perilaku buruk, serta kinerja mereka di sekolah.

Sementara itu, orang dewasa memiliki tanda-tanda berikut:

Kelelahan

Tanda umum tubuh sedang kelelahan adalah rasa mengantuk dan kelelahan fisik setelah bangun di pagi hari, membuat seseorang tergoda untuk kembali tidur

Sulit fokus

Membuat keputusan dan menyelesaikan masalah akan terasa sulit jika sulit fokus. Biasanya, ingatan kita ikut terdampak.

Perubahan mood

Kita akan sering mengalami perubahan mood parah dan merasa kesal sepanjang hari saat tidak mendapat tidur yang cukup.

Berat badan naik

Tidur dapat berdampak pada hormon yang mengontrol rasa lapar dan kenyang. Jika ingin memiliki berat badan ideal dan sehat, tidurlah yang cukup.

Jika kita kurang tidur, kemungkinan untuk bertambah gemuk dan berat bertambah tinggi, begitu pula peluang untuk menderita diabetes tipe dua.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/07/24/151500120/tanda-kita-kurang-tidur-selain-sering-menguap

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com