Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Hal yang Membuat Kucing Peliharaan Kesal dan Terganggu

KOMPAS.com - Memberikan kasih sayang pada hewan peliharaan adalah hal yang wajar. Tetapi, jika kita melakukannya secara berlebihan, itu mungkin dapat membuat hewan peliharaan kita merasa terganggu.

Kucing menjadi salah satu hewan peliharaan yang tidak terlalu suka perhatian yang berlebihan seperti anjing yang cenderung lebih manja pada pemiliknya.

Namun, di luar itu, ada pula hal-hal lain yang mungkin juga dibenci oleh kucing karena dapat mengganggu rutinitas hariannya seperti perubahan yang mendadak, suara musik yang terlalu keras, dan sebagainya.

Maka dari itu, supaya kita tidak membuat kucing peliharaan menjadi kesal dan terganggu, hindari melakukan beberapa hal seperti yang dilansir dari laman Reader's Digest berikut ini.

1. Mengelus perutnya

Kucing memiliki perut yang sangat sensitif, itu kembali ke naluri berburu dan memangsanya.

Seperti yang dijelaskan oleh direktur penjangkauan untuk Little Angels Project, Yvette Berke, kucing akan menggigit siapa pun yang mencoba mengelus perutnya sebagai naluri untuk melindungi organ vital.

Jadi, mengelus atau bahkan menggaruk perutnya, seperti yang kita lakukan pada seekor anjing, tidak akan membuat kucing senang.

Sebaliknya, pakar perilaku hewan di funpawcare.com, Russell Hartstein, menyarankan untuk mengelus pipi dan sisi kepala kucing sebagai gantinya.

2. Memutar musik atau suara yang keras

Perut bukan satu-satunya hal sensitif pada kucing. Teman berbulu kita ini juga sangat sensitif terhadap kebisingan dan aroma.

"Setiap perubahan di dua area sensorik ini dapat menyebabkan stres dan kecemasan," terang Hartstein.

Dan bukan hanya musik yang keras, bahkan suara kita sendiri dapat membuat kucing merasa gelisah.

Menurut Berke, berbicara dengan nada tinggi atau suara bayi juga bisa mengganggu kucing.

3. Membuat perubahan mendadak

Jika kita memelihara kucing, kita harus tahu betapa kucing menyukai rutinitasnya dan seberapa bencinya ia jika rutinitasnya terganggu.

"Tentu saja perubahan besar seperti pindah rumah, membawa pulang hewan peliharaan atau bayi baru bisa membuat kucing stres," jelas seorang dokter hewan dan konsultan veteriner di CatPet.club, Sakura Davis.

"Tetapi, gerakan kecil seperti memindahkan kotak kotoran ke lokasi baru di rumah sama traumatisnya bagi kucing," sambung dia.

Jadi, apa yang harus dilakukan ketika perubahan tidak bisa dihindari? Saran Davis, ketika kita memang harus membuat perubahan dalam hidup kita dan kucing peliharaan kita, lakukanlah secara bertahap dan yakinkan kucing kita bahwa semuanya akan baik-baik saja.

4. Bermain dengan ekornya

Bagian ekor dan kumis memungkinkan kucing untuk merasakan hal-hal di sekitarnya.

Jadi, memegang ekor kucing setidaknya bisa terasa seperti gangguan atau ancaman yang paling berbahaya.

Jadi, tolong, biarkan saja dan jangan bermain-main dengan ekor kucing jika tidak ingin membuatnya merasa kesal.

5. Memotong waktu bermain atau tidur siang

Seperti manusia, kucing menghargai waktu bermain dan tidurnya. Jika kita memotong waktunya, kucing kita mungkin akan merasa sedih.

Jadi, cobalah untuk membiarkan kucing peliharaan kita bermain dan tidur pada waktunya sendiri tanpa terlalu banyak gangguan.

6. Mendandani kucing dengan pakaian

Mendandani kucing dengan pakaian atau outfit tertentu hanya untuk permainan iseng bisa membuat kucing kita merasa kesal.

Meskipun ini mungkin menghibur kita, itu pasti tidak akan membuat kucing kita merasa nyaman.

Tidak hanya akan membatasi gerakan kucing, hal ini juga dapat menciptakan hubungan yang buruk antara kita dan kucing peliharaan kita.

7. Tidak menyikat gigi kucing

Editor di Catological, Steve Jolin, menuturkan bahwa kebersihan gigi adalah masalah kesehatan umum pada kucing yang dapat menyebabkan rasa sakit, gigi goyang, dan penyakit sistemik.

"Menyikat gigi kucing setiap hari dapat membantu mengurangi risiko penyakit gigi agar kucing kita tidak rewel," terangnya.

8. Terlalu sering memeluknya

Terkadang, kita mungkin hanya ingin memberikan pelukan kasih sayang pada "si pus". Tapi, ini sebaiknya tidak dilakukan setiap saat.

Sering kali, kita berpelukan dengan kucing karena kita menginginkannya, bukan karena keinginan kucing.

"Beri kucing kita sedikit ruang dan biarkan kucing melakukan langkah pertama," kata pakar perilaku kucing di Rover, Mikel Delgado.

"Kami tahu dari penelitian sebelumnya bahwa ketika kita membiarkan kucing memulai interaksi dengan manusia, interaksi tersebut bertahan lebih lama dan lebih positif," imbuh dia.

Selain itu, sebagian besar kucing suka menjaga keempat cakarnya tetap di tanah. Jadi, jika kucing mulai menggoyangkan atau bertindak tegang saat kita mengangkatnya, itu berarti kucing ingin dilepas dari genggaman kita.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/10/29/121702020/8-hal-yang-membuat-kucing-peliharaan-kesal-dan-terganggu

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com